Perdagangan Bebas Sah, Mobil-Tekstil RI Serbu Australia?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 February 2020 12:17
Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) resmi diratifikasi.
Foto: Kunjungi Mount Ainslie, Presiden Pelajari Pembangunan Ibu Kota dari Australia (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ratifikasi Perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) telah selesai dilaksanakan dan diharapkan dapat membangkitkan minat investasi Australia di Indonesia. Selain itu, produk-produk andalan Indonesia bisa berpeluang mengisi pasar Australia untuk mengimbangi impor yang selama ini banyak masuk Indonesia seperti daging sapi.

"Jadi tentu nanti terkait dengan IA-CEPA ini kita ketahui bahwa selama ini investasi dari Australia ini jumlahnya tidak masuk dalam 5 besar. Jadi range-nya antara US$ 400-700 juta," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Hyatt Hotel Canberra - A Park Hyatt Hotel, Canberra, dalam keterangan resminya seperti dikutip, Senin (10/2). 

Menurut Airlangga, diharapkan dengan adanya IA-CEPA bea masuk akan diturunkan rata-rata dari 5% menjadi 0%. Industri yang bisa didorong adalah tekstil dan otomotif mulai dari komponen hingga mobil utuh.



Airlangga mengatakan sektor otomotif, Australia mempunyai pasar US$ 1,1 miliar dengan produk-produk kendaraan komersial seperti truk ataupun SUV.

"Nah sekarang Indonesia ini sendiri mempunyai kapasitas, tinggal kita bicara dengan produsen-produsen yang di Indonesia sedang di dalam proses supaya bagaimana kita bisa mempercepat tidak hanya yang tercantum di dalam IA-CEPA kan lebih utamanya kepada hybrid dan electric vehicle," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan mobil hybrid dan electric vehicle baru akan mulai produksi kira-kara tahun 2021. Indonesia bisa berpeluang masuk pasar Australia.

Ia menambahkan pemerintah juga akan tetap mendorong teknologi mesin konvensional atau combustion engine yang juga masih diminati di Australia.

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto juga menyampaikan bahwa dengan telah selesainya ratifikasi IA-CEPA mungkin akan meningkatkan akses pasar RI ke Australia.

"Diharapkan dengan meningkatnya akses pasar otomatis kita mengurai defisit juga, plus juga nanti ekspor kita akan tambah," ujar Agus. 

Selain itu juga, menurut Mendag, ada kemudahan-kemudahan lain terutama tadi dikatakan Menko mengenai tarif.

"Jadi produk-produk kita bisa lebih kompetitif," pungkas Mendag.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa kunjungan kali ini menandai era baru hubungan Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Australia dan rencana aksi pelaksanaan kemitraan strategis komprehensif untuk tahun 2020-2024 telah selesai.

"Ini berarti bahwa dalam 5 tahun ke depan kerja sama bilateral kita akan lebih baik dan lebih terarah," tutur Presiden Jokowi saat menyampaikan joint press statement usai pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison di Parliament House, Canberra, Australia, Senin (10/2) pagi.

Ratifikasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA, menurut Presiden, telah selesai di antara kedua negara.

"Yang berarti ke depan hubungan ekonomi kedua negara secara komprehensif akan lebih maju dan harus lebih dirasakan manfaatnya oleh rakyat kedua negara," ujarnya.

Menurut Jokowi, Indonesia mendorong agar program 100 hari implementasi dari IA-CEPA dapat dilakukan antara lain pelaksanaan Australia Business Week yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan Australia di Indonesia, juga kunjungan sejumlah major private investor Australia ke Indonesia, dan juga kerja sama untuk pendanaan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, serta kerja sama di bidang pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia.

"Tadi sudah disampaikan Perdana Menteri Scott Morrison mengenai akan dibukanya Monash University di Indonesia," kata Jokowi.

Melalui IA-CEPA ini, lanjut Presiden, Indonesia mengharap agar Australia dapat menjadi mitra penting, antara lain di bidang investasi untuk infrastruktur dan juga di bidang pendidikan.

"Di luar IA-CEPA kita juga membahas kemitraan kedua negara dalam konteks Indo-Pacific. Kita mengharapkan bahwa stabilitas perdamaian, kesejahteraan secara merata dapat terus tercipta dan terjaga di kawasan Indo-Pacific," ujarnya.

Kedua Negara, menurut Jokowi, juga sepakat untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama di Pasifik Selatan dengan fokus antara lain pada isu ocean dan perubahan iklim. Sebagai informasi Presiden tiba di Parliament House sekitar pukul 08.30 waktu setempat dan disambut langsung oleh PM Scott Morrison.

Pemerintah Australia dan Indonesia secara resmi menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) di Jakarta, Senin (4/2/2019). Perjanjian perdagangan komprehensif ini sudah dimulai sejak 2010.

Penandatanganan dilakukan di Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta, oleh Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham. Turut menyaksikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Australia Inginkan Perdagangan Bebas dengan Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular