Internasional
Resesi, Negeri Ini Ogah Bayar Utang ke IMF
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 February 2020 07:33
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner mengatakan pemerintah negaranya tidak akan membayar utang ke Dana Moneter Internasional (IMF), meski hanya 'setengah persen' saja, sebelum negara tersebut keluar dari resesi.
"Hal pertama yang harus kita lakukan agar dapat membayar adalah keluar dari resesi," kata Fernandez de Kirchner saat mempresentasikan bukunya yang berjudul 'Sinceramente' di pameran buku internasional Havana.
"Jika ada resesi, tidak seorang pun akan membayar bahkan meski setengah sen dan cara Anda keluar dari resesi adalah melalui banyak investasi negara."
Selain itu, Fernandez de Kirchner juga mengatakan Argentina harus mendapatkan "sedikit potongan" dalam utang IMF-nya.
Saat ini Argentina perlu merestrukturisasi utang negara senilai US$ 100 miliar dengan kreditor. Dari jumlah itu, sebesar US$ 57 miliarnya dipinjamkan oleh IMF pada 2018 lalu.
Ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin ini telah menghadapi krisis mata uang, inflasi yang tinggi dan perlambatan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini membuat negara terancam menghadapi default.
Misi teknis IMF dijadwalkan hadir di Buenos Aires minggu depan untuk membahas masalah utang tersebut, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Ekonomi Argentina Martin Guzman telah mengirimkan Rancangan Undang-Undang ke Kongres untuk menciptakan dasar hukum bagi negara agar dapat meningkatkan persyaratan untuk pinjamannya. Ia juga meminta pemberi pinjaman untuk menunjukkan itikad baik saat pemerintah yang baru berusaha untuk memperbaiki krisis parah yang sedang terjadi.
"Situasi hari ini di Argentina sangat penting. Kami tidak dapat mempertahankan beban utang hari ini, jadi kami harus mengubah [perjanjian utang] itu menjadi sesuatu yang berkelanjutan," kata Guzman pada konferensi pers di Buenos Aires.
"Kami ingin membuat janji yang bisa kami pertahankan." tambahnya, sebagaimana dilansir dari Al-Jazeera.
(sef/sef) Next Article Cerita Negeri Messi: 3 Tahun Resesi, Tak Kuat Bayar Utang
"Hal pertama yang harus kita lakukan agar dapat membayar adalah keluar dari resesi," kata Fernandez de Kirchner saat mempresentasikan bukunya yang berjudul 'Sinceramente' di pameran buku internasional Havana.
"Jika ada resesi, tidak seorang pun akan membayar bahkan meski setengah sen dan cara Anda keluar dari resesi adalah melalui banyak investasi negara."
Selain itu, Fernandez de Kirchner juga mengatakan Argentina harus mendapatkan "sedikit potongan" dalam utang IMF-nya.
Saat ini Argentina perlu merestrukturisasi utang negara senilai US$ 100 miliar dengan kreditor. Dari jumlah itu, sebesar US$ 57 miliarnya dipinjamkan oleh IMF pada 2018 lalu.
Ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin ini telah menghadapi krisis mata uang, inflasi yang tinggi dan perlambatan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini membuat negara terancam menghadapi default.
Misi teknis IMF dijadwalkan hadir di Buenos Aires minggu depan untuk membahas masalah utang tersebut, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Ekonomi Argentina Martin Guzman telah mengirimkan Rancangan Undang-Undang ke Kongres untuk menciptakan dasar hukum bagi negara agar dapat meningkatkan persyaratan untuk pinjamannya. Ia juga meminta pemberi pinjaman untuk menunjukkan itikad baik saat pemerintah yang baru berusaha untuk memperbaiki krisis parah yang sedang terjadi.
"Situasi hari ini di Argentina sangat penting. Kami tidak dapat mempertahankan beban utang hari ini, jadi kami harus mengubah [perjanjian utang] itu menjadi sesuatu yang berkelanjutan," kata Guzman pada konferensi pers di Buenos Aires.
"Kami ingin membuat janji yang bisa kami pertahankan." tambahnya, sebagaimana dilansir dari Al-Jazeera.
(sef/sef) Next Article Cerita Negeri Messi: 3 Tahun Resesi, Tak Kuat Bayar Utang
Most Popular