Apa yang Kita Tahu dan Tak Tahu Soal Virus Corona?

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
07 February 2020 08:26
Apa yang Kita Tahu dan Tak Tahu Soal Virus Corona?
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona di China dan 25 negara lain membuat banyak pakar kewalahan.


Pasalnya, angka korban terus bertambah, Bahkan dari data China 30 ribu orang jadi korban keganasan corona, di mana 630 di antaranya tewas.


Sejumlah negara pun mengevakuasi besar-besaran warganya dari China. Bahkan WHO mengumumkan virus ini sebagai darurat global

Lalu apa saja fakta soal corona? Berikut rangkumannya dari Reuters:


[Gambas:Video CNBC]




Virus corona termasuk kedalam penyakit serius seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Banyak dari mereka yang meninggal akibat virus baru ini memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau sudah berusia lanjut, juga mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Infeksi virus corona memiliki berbagai gejala, yaitu demam, batuk dan kesulitan bernafas.


Statistik dari China menunjukkan bahwa sekitar 2% orang yang terinfeksi virus telah meninggal, menunjukkan kemungkinan yang lebih mematikan daripada flu musiman, tetapi kurang mematikan dibandingkan SARS, yang menewaskan sekitar 10% orang yang terinfeksi. Wabah MERS pada tahun 2012 juga memiliki tingkat kematian sekitar 35%.



Bagaimana Ia Tersebar dan Penyebarannya?


Virus ini ditularkan ketika orang yang terinfeksi bernafas, batuk atau bersin, dan juga dapat menyebar melalui permukaan yang terkontaminasi seperti gagang pintu.

Para ahli mengatakan penularan itu lebih mudah dari penularan virus SARS. Masa inkubasinya terjadi hingga 14 hari, dan sebelum gejala dari virus corona muncul, tetap bisa menularkannya pada orang lain.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar sering mencuci tangan, menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, dan menghindari kontak dekat dengan mereka yang sakit.

Apakah Masker Membantu?

"Kami merekomendasikan penggunaan masker untuk orang yang memiliki gejala, karena virus ditularkan melalui tetesan kecil," kata pakar medis Sylvie Briand.

Tetapi mereka tidak menjamin perlindungan terhadap infeksi.

"Bagi orang yang tidak memiliki gejala, masker sebenarnya tidak berguna," kata Briand.


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan masker wajah tidak diperlukan untuk masyarakat umum.



Menurut WHO, hingga saat ini belum ada vaksin atau perawatan efektif yang diketahui.

Ilmuwan China mampu mengidentifikasi urutan genetik dari coronavirus baru dan membaginya secara publik. Para ilmuwan di Australia juga telah mengembangkan versi virus yang dikembangkan di laboratorium, sebuah proses menuju pembuatan vaksin.

Pembuat obat di seluruh dunia berharap untuk mulai menguji vaksin eksperimental mereka pada manusia dalam waktu sekitar tiga bulan.

Sekitar 99% dari lebih dari 30.000 kasus telah dilaporkan di China daratan. Hampir 230 kasus telah dilaporkan di sekitar 26 negara dan wilayah lain.

Lebih dari 600 orang tewas di China, sebagian besar di dan sekitar kota Wuhan, tempat virus itu muncul akhir tahun lalu. Sementara itu, satu orang telah meninggal di Hong Kong dan satu di Filipina, keduanya merupakan orang yang sebelumnya melakukan kunjungan ke Wuhan.


Singapura, Thailand dan Jepang memiliki kasus terbanyak di luar China.

Butuh 48 hari untuk virus corona menginfeksi 1.000 orang pertama, SARS selama 130 hari untuk menginfeksi 1.000 orang, sedangkan MERS butuh 2,5 tahun untuk menginfeksi 1.000 orang.


Apa yang Dilakukan Otoritas?

Pemerintah China sebenarnya telah mengunci provinsi pusat Hubei, dan ibukotanya, Wuhan.

Sejak saat itu China menghadapi keterasingan yang meningkat karena maskapai menunda penerbangan ke kota-kotanya.

Amerika Serikat dan Australia juga melarang masuknya warga negara asing yang baru-baru ini bepergian ke Cina.

Selain itu, banyak negara telah mengevakuasi warganya dari Hubei dan menempatkan mereka di karantina atau isolasi saat kembali.

Padahal, WHO tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan atau perdagangan dengan China.

Dari mana Virus Berasal?

Virus corona diyakini berasal dari pasar makanan di Wuhan yang secara ilegal menjual satwa liar.

Para ahli kesehatan berpendapat bahwa itu mungkin berasal dari kelelawar dan kemudian ditularkan ke manusia, mungkin melalui spesies lain.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular