
Ini Dia Produk Unggulan RI: Dari Drone Sampai Makanan Kaleng
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 February 2020 18:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemenristek/Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) enam produk unggulan yang nantinya akan menjadi prioritas pembangunan pemerintah.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2/2020)
"Di dalam ratas tadi kami mengajukan beberapa kandidat yang nantinya akan jadi prioritas dari pemerintah," kata Bambang.
Pertama, drone untuk keperluan militer. Drone yang nantinya akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia dan LEN jtu nantinya akan dilengkapi persenjataan canggih, seperti sensor atau radar untuk keperluan militer.
Drone ini akan digunakan untuk keamanan dalam negeri, terutama di perbatasan. Hal ini, kata Bambang, pun sudah dibicarakan dengan Menteri Pertananan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kita bikin prototipe dulu sampai 5. Mulai [produksi] 2022. Setelah kita punya 5 prototipe baru kita produksi dalam jumlah besar. Kan harus prototipe dulu untuk memastikan ini sesuai kebutuhan," katanya.
Kedua, bahan bakar nabati. Bambang mengatakan, produk ini nantinya akan berbeda dengan program B20, karena menggunakan mayoritas bahan baku dari inti sawit dan katalis. Produk ini bisa menghasilkan bensin, diesel, hingga avtur.
"Timeline-nya kalau enggak salah mulai 2022 sudah produksi skala besar. Yang inti sawit. Jadi bensinnya sudah bisa skala besar mulai 2022," katanya.
Ketiga, steam cell untuk pengobatan patah tulang. Produk ini, kata Bambang, sudah terbukti bisa menyembuhkan secara instan korban patah tulang hingga kembali normal, meskipun tidak dalam waktu singkat.
"Kemudian impla tulang, untuk ganti tulang yang hilang. Dibuat dari titanium. Di desain oleh BPPT dan sudah diproduksi perusahaan di Surabaya," kata Bambang.
Keempat, garam industri terintegrasi. BPPT nantinya akan mendesain suatu mesin produksi yang bisa mengubah garam petani menjadi garam untuk kebutuhan industri. Produk ini, bahkan sudah memiliki pilot project.
"Sudah ada pabrik pilot di Gresik dan presiden menugaskan agar pabrik ini diperbanyak di daerah lain terutama yang banyak petani garamnya sehingga nasib mereka jadi lebih baik," jelasnya.
Kelima, makanan kaleng. Bambang mengatakan, saat ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah mengembangkan teknologi tanpa kimia yang bisa memasukkan beberapa jenis makanan dalam kaleng.
"Itu kita dorong karena LIPI juga buat database sampe 400 jenis yang bisa dikalengkan. 50 sudah dibuat prototipe-nya. Kita dorong UKM bisa mengembangkan makanan lokal dalam bentuk kaleng," jelasnya.
Keenam, kapal datar. Kapal ini nantinya bisa digunakan oleh pada nelayan dengan harga yang terjangkau. Proses pembuatan kapal ini pun hanya memakan waktu 60 hari, dan sudah terbukti kuat menghadapi gelombang.
(dru) Next Article RI Cuan Dagang dengan AS, Filipina, dan India
Hal tersebut dikemukakan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2/2020)
"Di dalam ratas tadi kami mengajukan beberapa kandidat yang nantinya akan jadi prioritas dari pemerintah," kata Bambang.
Drone ini akan digunakan untuk keamanan dalam negeri, terutama di perbatasan. Hal ini, kata Bambang, pun sudah dibicarakan dengan Menteri Pertananan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kita bikin prototipe dulu sampai 5. Mulai [produksi] 2022. Setelah kita punya 5 prototipe baru kita produksi dalam jumlah besar. Kan harus prototipe dulu untuk memastikan ini sesuai kebutuhan," katanya.
Kedua, bahan bakar nabati. Bambang mengatakan, produk ini nantinya akan berbeda dengan program B20, karena menggunakan mayoritas bahan baku dari inti sawit dan katalis. Produk ini bisa menghasilkan bensin, diesel, hingga avtur.
"Timeline-nya kalau enggak salah mulai 2022 sudah produksi skala besar. Yang inti sawit. Jadi bensinnya sudah bisa skala besar mulai 2022," katanya.
Ketiga, steam cell untuk pengobatan patah tulang. Produk ini, kata Bambang, sudah terbukti bisa menyembuhkan secara instan korban patah tulang hingga kembali normal, meskipun tidak dalam waktu singkat.
"Kemudian impla tulang, untuk ganti tulang yang hilang. Dibuat dari titanium. Di desain oleh BPPT dan sudah diproduksi perusahaan di Surabaya," kata Bambang.
Keempat, garam industri terintegrasi. BPPT nantinya akan mendesain suatu mesin produksi yang bisa mengubah garam petani menjadi garam untuk kebutuhan industri. Produk ini, bahkan sudah memiliki pilot project.
"Sudah ada pabrik pilot di Gresik dan presiden menugaskan agar pabrik ini diperbanyak di daerah lain terutama yang banyak petani garamnya sehingga nasib mereka jadi lebih baik," jelasnya.
Kelima, makanan kaleng. Bambang mengatakan, saat ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah mengembangkan teknologi tanpa kimia yang bisa memasukkan beberapa jenis makanan dalam kaleng.
"Itu kita dorong karena LIPI juga buat database sampe 400 jenis yang bisa dikalengkan. 50 sudah dibuat prototipe-nya. Kita dorong UKM bisa mengembangkan makanan lokal dalam bentuk kaleng," jelasnya.
Keenam, kapal datar. Kapal ini nantinya bisa digunakan oleh pada nelayan dengan harga yang terjangkau. Proses pembuatan kapal ini pun hanya memakan waktu 60 hari, dan sudah terbukti kuat menghadapi gelombang.
(dru) Next Article RI Cuan Dagang dengan AS, Filipina, dan India
Most Popular