Internasional

Perangi Corona, Dunia Butuh Rp 9,4 Triliun

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 February 2020 16:05
WHO mengatakan membutuhkan dana US$ 675 juta untuk memerangi corona.
Foto: Logo Wolrd Health Organization (WHO). (Dok. www.who.int)
Jakarta, CNBC IndonesiaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan komunitas internasional lainnya telah meluncurkan rencana pendanaan yang akan digunakan untuk memerangi penyebaran coronavirus baru (2019-nCoV) di China dan dunia.

Proyek yang disebut "Rencana Kesiapsiagaan dan Respons Strategis (SPRP)" itu mencakup pendanaan senilai US$ 675 juta atau sekitar Rp 9,4 triliun (estimasi kurs Rp 14.000/dolar). Dana itu akan digunakan untuk menangani wabah virus corona selama bulan Februari hingga April 2020.


"Kekhawatiran terbesar saya adalah bahwa ada negara-negara saat ini yang tidak memiliki sistem untuk mendeteksi orang yang telah terjangkit virus, bahkan jika itu muncul," kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (5/2/2020).

"Dukungan mendesak diperlukan untuk mendukung sistem kesehatan yang lemah untuk mendeteksi, mendiagnosis dan merawat orang yang terjangkit virus, untuk mencegah penularan lebih lanjut dari manusia ke manusia dan melindungi petugas kesehatan."

Lebih lanjut, WHO menyebut bahwa rencana ini memiliki tiga fokus utama, yaitu untuk dapat dengan cepat membangun koordinasi internasional dan dukungan operasional. Lalu meningkatkan operasi kesiapan dan respons negara serta mempercepat penelitian dan inovasi prioritas.

Langkah WHO dan rekan-rekannya ini dilakukan di tengah masif-nya jangkauan penyebaran korban tewas akibat virus corona.


Terkait sumber dana, sebagaimana dilansir healio.com WHO dikatakan bakal mendapat bantuan dana dari Bill and Melinda Gates Foundation. Lembaga milik Bill Gates itu akan memberi US$ 100 juta ke lembaga ini.

Seperti dilaporkan pemerintah China, virus corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada Desember lalu. Corona telah menjangkiti lebih dari 28 ribu orang di banyak negara dunia per Kamis (6/2/2020).

Sedikitnya sudah ada 26 negara yang melaporkan infeksi wabah ini. Mulai dari negara Asia seperti Singapura, Malaysia, hingga India hingga negara Amerika dan Eropa Seperti Kanada dan Jerman.

Sementara itu, jumlah korban tewas telah mencapai 560 di daratan China. Di luar China daratan, kematian dilaporkan terjadi di dua tempat, yaitu satu di Hong Kong dan satu di Filipina.

Sebelumnya pada akhir bulan lalu, WHO telah menyatakan wabah yang mirip SARS ini sebagai darurat global setelah penyebarannya menjangkau lebih banyak negara.

"Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah," kata Tedros sebelumnya.



[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular