
Internasional
Jarang Terlihat Saat Corona Merajalela, Ke Mana Xi Jinping?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 February 2020 12:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah merebaknya wabah virus corona yang mematikan di China, presiden negeri itu Xi Jinping dikabarkan 'menghilang' dari publik. Sebelumnya akhir bulan lalu, Xi muncul memberikan pidato mengenai upaya penanganan corona pada saat wabah baru itu viral.
Dalam pidato saat itu Xi memerintahkan negaranya untuk mengeluarkan upaya habis-habisan untuk menahan penyebaran virus yang mirip penyebab SARS itu, sebagaimana dilaporkan CNN International.
Namun, belakangan Xi tidak terlihat. Ia 'lenyap' dari halaman depan surat kabar People's Daily milik negara, juga dari siaran berita malam di media pemerintah, CCTV.
Hal ini pun menjadi sorotan di berbagai media luar. Namun begitu, di China sendiri, keberadaan Xi juga menjadi pertanyaan.
Banyak di antara warga mengajukan pertanyaan tentang keberadaan Xi di media sosial. Meski sebagian besar postingan terkait hal itu dengan cepat dihapus oleh sensor yang berlaku di negara itu.
"Ini aneh, bukan hanya karena pemimpin suatu negara biasanya berada di depan dan tengah selama krisis, tetapi karena Xi biasanya mendominasi liputan media di saat-saat terbaik, terlepas dari seberapa rutin kegiatannya," tulis CNN International, Kamis (6/2/2020).
China saat ini sedang dilanda wabah corona. Sejak ditemukan pada Desember lalu, virus corona telah menewaskan 560 orang di China hingga Kamis ini.
Sementara itu, jumlah korban terjangkit di seluruh dunia mencapai lebih dari 28 ribu kasus. Corona dikonfirmasi virus telah menyebar di sedikitnya 26 negara.
Kehadiran Xi tentunya dibutuhkan pada saat-saat genting seperti ini.
Menurut sejumlah teori, 'lenyapnya' Xi ini memiliki alasan yang masuk akal. Salah satunya adalah Xi dengan sengaja menghilang dari publik untuk mengurus langsung masalah corona yang sudah membuat negaranya kewalahan.
Apalagi saat ini beberapa pejabat di wilayah Wuhan dilaporkan mengundurkan diri akibat tidak ingin memikul beban berat yang ditimbulkan coronavirus. Perlu diketahui, kota Wuhan yang ada di provinsi Hubei adalah pusat coronavirus berasal.
Selain itu, negara juga sedang terus berjuang menahan penyebaran virus corona, yang sudah menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial yang besar.
Namun begitu, faktanya, saat wabah corona terus memakan korban jiwa, yang muncul ke publik adalah nama Perdana Menteri China Li Keqiang. Li bahkan telah secara langsung mengunjungi Wuhan beberapa waktu lalu. Bukan Xi Jinping.
Menanggapi ini, Rui Zhong, seorang pakar China di Wilson Center, mengatakan bahwa Xi mungkin memang memiliki kesibukan lain di belakang layar. Seperti melakukan pengawasan dan pengarahan.
"Pemerintah pusat mungkin masih dalam proses aktif dalam mengukur kapan pantasnya bagi Xi untuk mengambil tampuk kendali upaya memerangi virus corona," kata Rui.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Dalam pidato saat itu Xi memerintahkan negaranya untuk mengeluarkan upaya habis-habisan untuk menahan penyebaran virus yang mirip penyebab SARS itu, sebagaimana dilaporkan CNN International.
Namun, belakangan Xi tidak terlihat. Ia 'lenyap' dari halaman depan surat kabar People's Daily milik negara, juga dari siaran berita malam di media pemerintah, CCTV.
Banyak di antara warga mengajukan pertanyaan tentang keberadaan Xi di media sosial. Meski sebagian besar postingan terkait hal itu dengan cepat dihapus oleh sensor yang berlaku di negara itu.
"Ini aneh, bukan hanya karena pemimpin suatu negara biasanya berada di depan dan tengah selama krisis, tetapi karena Xi biasanya mendominasi liputan media di saat-saat terbaik, terlepas dari seberapa rutin kegiatannya," tulis CNN International, Kamis (6/2/2020).
China saat ini sedang dilanda wabah corona. Sejak ditemukan pada Desember lalu, virus corona telah menewaskan 560 orang di China hingga Kamis ini.
Sementara itu, jumlah korban terjangkit di seluruh dunia mencapai lebih dari 28 ribu kasus. Corona dikonfirmasi virus telah menyebar di sedikitnya 26 negara.
Kehadiran Xi tentunya dibutuhkan pada saat-saat genting seperti ini.
Menurut sejumlah teori, 'lenyapnya' Xi ini memiliki alasan yang masuk akal. Salah satunya adalah Xi dengan sengaja menghilang dari publik untuk mengurus langsung masalah corona yang sudah membuat negaranya kewalahan.
Apalagi saat ini beberapa pejabat di wilayah Wuhan dilaporkan mengundurkan diri akibat tidak ingin memikul beban berat yang ditimbulkan coronavirus. Perlu diketahui, kota Wuhan yang ada di provinsi Hubei adalah pusat coronavirus berasal.
Selain itu, negara juga sedang terus berjuang menahan penyebaran virus corona, yang sudah menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial yang besar.
Namun begitu, faktanya, saat wabah corona terus memakan korban jiwa, yang muncul ke publik adalah nama Perdana Menteri China Li Keqiang. Li bahkan telah secara langsung mengunjungi Wuhan beberapa waktu lalu. Bukan Xi Jinping.
Menanggapi ini, Rui Zhong, seorang pakar China di Wilson Center, mengatakan bahwa Xi mungkin memang memiliki kesibukan lain di belakang layar. Seperti melakukan pengawasan dan pengarahan.
"Pemerintah pusat mungkin masih dalam proses aktif dalam mengukur kapan pantasnya bagi Xi untuk mengambil tampuk kendali upaya memerangi virus corona," kata Rui.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular