Obituari JB Sumarlin

Menkeu Andalan Soeharto dan Gebrakan Sumarlin I & II

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
06 February 2020 15:27
Johannes Babtista Sumarlin atau JB Sumarlin meninggal dunia.
Foto: Johannes Baptista Sumarlin (JB Sumarlin)
Jakarta, CNBC Indonesia - Johannes Babtista Sumarlin atau JB Sumarlin meninggal dunia. Sederet prestasi JB Sumarlin tercatat harum dan menjadi sejarah perjalanan ekonomi Indonesia.

JB Sumarlin lahir di Blitar pada 7 Desember 1932. Ia menempuh pendidikan S1 Ekonomi di Universitas Indonesia. Gelar sarjananya diraih tahun 1958. Menempuh pendidikan S2 di Universitas California Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Arts (M.A) pada 1960.

Pendidikan S3 nya ditempuh di Universitas Pittsburg Amerika Serikat, dan gelar doktor Ph.D didapat pada tahun 1968.

Sebelum masuk ke dalam instansi pemerintah pernah bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan sempat bekerja di sebuah perusahaan industri di Jakarta.

Menkeu Andalan Soeharto dan Gebrakan Sumarlin I & IIFoto: Johannes Baptista Sumarlin (JB Sumarlin)


Bahkan di masa Revolusi fisik berperan serta bergerilya sebagai anggota Palang Merah Indonesia, dan sebagai anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia) di Jawa Timur. JB Sumarlin memang masuk jajaran Kabinet Pembangunan V sebagai Menteri Keuangan menggantikan Radius Prawiro.

Perjalanan karir di Kementerian Keuangan JB Sumarlin dirintis sejak melakukan Gebrakan Sumarlin I pada 1987.

"Pada saat itu menjabat sebagai Ketua Bappenas dan Menteri Keuangan ad Interim. Gebrakan Sumarlin I adalah pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Hal ini dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mengatasi perekonomian Indonesia yang menghadapi kesulitan," demikian situs Kementerian Keuangan menuliskan kiprah JB Sumarlin.


Gebrakan Sumarlin I berhasil menunjukkan perkembangan yang membaik dengan angka pertumbuhan 5,7% melebihi target rata-rata pertumbuhan 5% (1988).

Pada Kabinet Pembangunan V, dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan didampingi Menteri Muda Keuangan, Nasruddin Sumintapura. Ia menjabat sejak 21 Maret 1988 sampai 17 Maret 1993.

Kebijakan yang dikeluarkan untuk mendukung pengendalian inflasi dan memperkuat struktur perkreditan yaitu Paket Kebijakan Deregulasi di Bidang Moneter, Keuangan dan Perbankan (Paket 1988), Paket Maret 1989, dan Paket Januari 1990. Kebijakan ini malah menghasilkan ekspansi kredit perbankan yang berlebihan dan kurang selektif.

Pada Maret 1991 Gebrakan Sumarlin II dikeluarkan. Gebrakan II ini mampu mengekang laju inflasi hingga secara berangsur-angsur turun menjadi 4,9% pada 1992.

Sejak 1970 hingga 1998, JB. Sumarlin banyak berperan dalam pusat kebijakan ekonomi dan keuangan. Penghargaan yang diraih atas pengabdiannya yaitu Menteri Keuangan terbaik tahun 1989 oleh Euromoney dan tahun 1990 oleh majalah Asia, Bintang mahaputra Adiprana III (1973), dan pernah pula meraih Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia tahun 1975.


[Gambas:Video CNBC]


(wed) Next Article Kabar Duka, Mantan Menkeu JB Sumarlin Meninggal Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular