
Luhut: Dampak Virus Corona Lebih Parah dari SARS
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 February 2020 19:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah virus corona yang menjangkiti banyak negara sudah menjadi perhatian global. Bahkan dampaknya terutama terhadap ekonomi bisa lebih signifikan dibandingkan wabah virus SARS yang juga sempat melanda China 16 tahun lalu.
"Tapi ini sangat parah. Jadi kalau dulu SARS di China itu dampak pada GDP-nya terkoreksi 2%. Sekarang bisa 3% terkoreksi dana itu bisa jadi dampak besar. Saya titip betul kalian sampaikan. Jangan bikin rumor yang nggak ada berbasis. Tapi pemerintah menangani dengan baik semua," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (3/2).
Luhut berjanji pemerintah akan bekerja menekan paling minim wabah virus Corona bagi perekonomian Indonesia. "Jadi seminimal mungkin dampaknya sekarang sedang kita kerjakan," katanya.
Virus corona dan SARS sama-sama punya dampak yang besar bagi China termasuk dunia. Secara korban jiwa, virus corona memang cukup masif dalam tempo lebih dari sebulan.
Korban tewas akibat virus corona terus meningkat, mencapai 362 orang di China daratan pada hari Senin (3/2/2020). Sementara di luar China telah ada satu korban tewas, yaitu di Filipina.
Dari sisi infeksi, virus ini dilaporkan telah menjangkiti lebih dari 16.000 orang di seluruh dunia dan penyebarannya telah terdeteksi di 25 negara sejauh ini.
Cepatnya penyebaran dan tingginya jumlah korban, membuat masyarakat dunia khawatir. Bahkan ternyata, jumlah korban tewas di China telah melampaui jumlah korban yang meninggal akibat virus SARS pada 2002-2003 silam.
Pada saat itu korban tewas akibat SARS di China hanya mencapai angka 349 kematian, sebagaimana dilaporkan AFP yang dikutip Senin (3/2/2020).
Sementara dalam skala global, SARS yang juga juga berasal dari China, telah menewaskan lebih dari 700 orang dan menjangkiti 8.000-an di seluruh dunia sepanjang 2002-2003.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
"Tapi ini sangat parah. Jadi kalau dulu SARS di China itu dampak pada GDP-nya terkoreksi 2%. Sekarang bisa 3% terkoreksi dana itu bisa jadi dampak besar. Saya titip betul kalian sampaikan. Jangan bikin rumor yang nggak ada berbasis. Tapi pemerintah menangani dengan baik semua," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (3/2).
Luhut berjanji pemerintah akan bekerja menekan paling minim wabah virus Corona bagi perekonomian Indonesia. "Jadi seminimal mungkin dampaknya sekarang sedang kita kerjakan," katanya.
Virus corona dan SARS sama-sama punya dampak yang besar bagi China termasuk dunia. Secara korban jiwa, virus corona memang cukup masif dalam tempo lebih dari sebulan.
Korban tewas akibat virus corona terus meningkat, mencapai 362 orang di China daratan pada hari Senin (3/2/2020). Sementara di luar China telah ada satu korban tewas, yaitu di Filipina.
Dari sisi infeksi, virus ini dilaporkan telah menjangkiti lebih dari 16.000 orang di seluruh dunia dan penyebarannya telah terdeteksi di 25 negara sejauh ini.
Cepatnya penyebaran dan tingginya jumlah korban, membuat masyarakat dunia khawatir. Bahkan ternyata, jumlah korban tewas di China telah melampaui jumlah korban yang meninggal akibat virus SARS pada 2002-2003 silam.
Pada saat itu korban tewas akibat SARS di China hanya mencapai angka 349 kematian, sebagaimana dilaporkan AFP yang dikutip Senin (3/2/2020).
Sementara dalam skala global, SARS yang juga juga berasal dari China, telah menewaskan lebih dari 700 orang dan menjangkiti 8.000-an di seluruh dunia sepanjang 2002-2003.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular