Sekarang Rp 187 Juta, Uang Sekolah Anak 10 Tahun Lagi Rp 1 M?

Mari bicara jika anak disekolahkan di sekolah swasta bertaraf oke. Dengan kata lain dengan standar pendidikan yang sudah mengadopsi sedikit kurikulum internasional.

Saat ini saja, dengan kisaran kelas ekonomi menengah dan bukan kelas ekstrim apalagi sekolah berstandar internasional, rata-rata kebutuhan uang muka sekolah swasta dari mulai PAUD hingga kuliah mencapai Rp 187,5 juta.

Foto: Biaya Sekolah Anak 2020 (CNBC Indonesia)

PAUD sekitar Rp 5 juta, TK Rp 10 juta, SD Rp 30 juta, SMP Rp 35 juta, SMA Rp 40 juta dan Kuliah Rp 50 juta. Ditambah biaya lainnya seperti persiapan dan tambahan seperti SPP.

Jangan lupa, itu angka sekarang dan belum memfaktorkan biaya bulanan yang harus dibayarkan, dengan asumsi masing-masing orang tua akan menyesuaikan dengan kondisi keuangannya.



Dengan asumsi skenario salah satu inflasi yang cukup tinggi yakni 20% untuk uang sekolah dan future value ke depan (dengan cara menambahkan komponen inflasi 20% setiap tahun dari grand total uang sekolah per tahunnya) serta dengan memperhitungkan periode anak akan mulai masuk sekolah PAUD pada 2030 atau 10 tahun lagi maka biaya sekolah anak bisa mencapai Rp 1 miliar lebih atau tepatnya Rp 1,1 miliar.

• Tahun 2020 : Rp 187 Juta
• Tahun 2021 : Rp 225 Juta
• Tahun 2022 : Rp 270 Juta
• Tahun 2023 : Rp 324 Juta
• Tahun 2024 : Rp 388 Juta
• Tahun 2025 : Rp 466 Juta
• Tahun 2026 : Rp 559 Juta
• Tahun 2027 : Rp 671 Juta
• Tahun 2028 : Rp 806 Juta
• Tahun 2029 : Rp 967 Juta
• Tahun 2030 : Rp 1,1 Miliar

Sari Insaniwati, perencana keuangan dari PT Mitra Rencana Edukasi, mengatakan inflasi biaya pendidikan di Indonesia sebesar 10%-15% per tahun, termasuk yang paling mahal dibanding negara lain sekitar 5% per tahun.

Simulasi itu tentu belum memperhitungkan jika anak Anda bersekolah di sekolah negeri di Jakarta yang gratis atau mendapatkan beasiswa.

Angka yang mencengangkan bagi sebagian orang tersebut tentu akan sulit didapatkan jika hanya berharap pada penambahan organik simpanan tabungan.

"Untuk itu, jangan hanya memikirkan pendidikan PAUD, TK, tetapi yang paling penting adalah untuk kuliah. Bukan hanya karena jumlahnya yang besar, tetapi nilai ke depannya juga akan tinggi," ujar Sari di CNBC Indonesia pekan ini.

Dia juga menyarankan bagi orang tua untuk segera berhitung dan berinvestasi sedini mungkin, bahkan sejak baru menikah sehingga jangan menunggu sampai si jabang bayi lahir.

Selain memulai, Sari mengingatkan nilai inflasi biaya pendidikan yang tinggi yaitu 15% tentu hanya dapat dikalahkan oleh instrumen investasi yang bisa di atas angka itu, dengan risiko yang terukur juga.

[Gambas:Video CNBC]