
Internasional
Dituding Sebarkan Kepanikan, China Peringatkan AS
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
03 February 2020 17:39

Jakarta, CNBC Indonesia - China menuding Amerika Serikat (AS) menyebarkan 'kepanikan' terkait virus corona. Pasalnya negara itu memberlakukan larangan pada pelancong asal China.
"AS belum memberikan bantuan substansial dan hanya menciptakan kepanikan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying saat jumpa pers, seperti dilansir dari AFP, Senin (3/2/2020).
Sebelumnya pada Jumat lalu, Washington mengumumkan darurat kesehatan masyarakat. Bahkan negara itu untuk sementara melarang masuknya warga negara asing (WNA), yang melakukan perjalanan ke China selama dua minggu terakhir.
AS melakukan ini untuk menahan penyebaran wabah tersebut. Selain itu, karantina 14 hari juga akan diberlakukan pada warga Amerika, terutama bagi mereka yang baru kembali dari China.
Sementara itu ada delapan kasus virus corona baru yang dikonfirmasi di AS. Hingga saat ini virus tersebut telah menyebar ke 25 negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah itu sebagai keadaan darurat global. Jumlah kematian China meningkat menjadi 362 jiwa, sementara total infeksi mencapai lebih dari 17.000.
(sef/sef) Next Article Adu 'Otot' AS & China Tanamkan Investasi, RI Pilih Mana?
"AS belum memberikan bantuan substansial dan hanya menciptakan kepanikan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying saat jumpa pers, seperti dilansir dari AFP, Senin (3/2/2020).
Sebelumnya pada Jumat lalu, Washington mengumumkan darurat kesehatan masyarakat. Bahkan negara itu untuk sementara melarang masuknya warga negara asing (WNA), yang melakukan perjalanan ke China selama dua minggu terakhir.
Sementara itu ada delapan kasus virus corona baru yang dikonfirmasi di AS. Hingga saat ini virus tersebut telah menyebar ke 25 negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah itu sebagai keadaan darurat global. Jumlah kematian China meningkat menjadi 362 jiwa, sementara total infeksi mencapai lebih dari 17.000.
(sef/sef) Next Article Adu 'Otot' AS & China Tanamkan Investasi, RI Pilih Mana?
Most Popular