
Internasional
Turki-Suriah Perang, Warga Sipil Turut Jadi Korban
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 February 2020 17:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekerasan antara Turki danĀ Suriah memakan korban. Bahkan dalam serangan udara di Suriah Barat Laut pada Senin (3/1/2020), sembilan warga sipil tewas.
Para korban termasuk empat anak-anak. "Sedikitnya 20 orang juga terluka dalam aksi serangan itu," kata kelompok pengawasan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM), sebagaimana dilaporkan AFP.
Aksi saling serang yang terjadi di Suriah melibatkan militer Turki dan militer Suriah yang tunduk pada rezim Bashar al-Assad. Sebagaimana dilaporkan Al-Jazeera, militer Turki melakukan serangan yang menghancurkan sasaran di wilayah Idlib.
Serangan itu merupakan balasan atas aksi penembakan oleh pasukan pemerintah Suriah di wilayah Barat Laut Suriah. Turki murka ke pasukan Suriah lantaran tetap melakukan penembakan meskipun sebelumnya telah diberitahu tentang posisi pasukan Turki.
Serangan Suriah tersebut memakan korban empat tentara Turki. Karenanya militer negeri Sufi itu berjanji akan membalas dendam.
"Kami menjelaskan bahwa kami menargetkan pasukan Suriah, kami menargetkan pasukan rezim Suriah karena merekalah yang menyerang tentara Turki kami," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Kita tidak bisa duduk diam. Sebagai tanggapan, kita akan meminta pertanggungjawaban semua yang bertanggung jawab atas serangan terhadap tentara Turki. Dan, saat kami berbicara, pertahanan udara dan pesawat tempur kami sedang melakukan operasi masing-masing."
Lebih lanjut, Erdogan juga melayangkan ancaman pada Rusia, yang selama ini menjadi pendukung rezim Bashar al-Assad.
Erdogan meminta negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu untuk tidak ikut campur mengenai urusannya dengan Suriah.
"Saya ingin mengatakan ini, terutama ke pemerintah Rusia," kata Erdogan
"Lawan kami di sini bukan kamu (Rusia) tapi rezim (Suriah), dan jangan ikut campur."
(sef/sef) Next Article Balik Mesra, AS Bakal Cabut Semua Sanksi ke Turki
Para korban termasuk empat anak-anak. "Sedikitnya 20 orang juga terluka dalam aksi serangan itu," kata kelompok pengawasan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM), sebagaimana dilaporkan AFP.
Aksi saling serang yang terjadi di Suriah melibatkan militer Turki dan militer Suriah yang tunduk pada rezim Bashar al-Assad. Sebagaimana dilaporkan Al-Jazeera, militer Turki melakukan serangan yang menghancurkan sasaran di wilayah Idlib.
Serangan Suriah tersebut memakan korban empat tentara Turki. Karenanya militer negeri Sufi itu berjanji akan membalas dendam.
"Kami menjelaskan bahwa kami menargetkan pasukan Suriah, kami menargetkan pasukan rezim Suriah karena merekalah yang menyerang tentara Turki kami," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Kita tidak bisa duduk diam. Sebagai tanggapan, kita akan meminta pertanggungjawaban semua yang bertanggung jawab atas serangan terhadap tentara Turki. Dan, saat kami berbicara, pertahanan udara dan pesawat tempur kami sedang melakukan operasi masing-masing."
Lebih lanjut, Erdogan juga melayangkan ancaman pada Rusia, yang selama ini menjadi pendukung rezim Bashar al-Assad.
Erdogan meminta negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu untuk tidak ikut campur mengenai urusannya dengan Suriah.
"Saya ingin mengatakan ini, terutama ke pemerintah Rusia," kata Erdogan
"Lawan kami di sini bukan kamu (Rusia) tapi rezim (Suriah), dan jangan ikut campur."
(sef/sef) Next Article Balik Mesra, AS Bakal Cabut Semua Sanksi ke Turki
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular