
AS vs Iran, Trump Tambah Lagi Pasukan di Arab Saudi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 February 2020 18:28

Jakarta, CNBC Indonesia- Amerika Serikat (AS) mengirim sejumlah pasukan lagi ke Timur Tengah pada Kamis (30/1/2020). Penambahan itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara negara itu dengan Iran di Timur Tengah.
Sebagaimana dilaporkan APNews, sejumlah pasukan angkatan udara AS F-15E tiba di Pangkalan Udara Prince Sultan, Arab Saudi pada hari itu. Jumlah pasukan AS di wilayah itu telah bertambah sekitar 2.500 orang sejak musim panas lalu.
Ditingkatkannya jumlah pasukan AS ke Prince Sultan Air Base dilakukan sebagai antisipasi terhadap ancaman dari Iran yang meningkat belakangan ini. Iran murka pada AS pasca Presiden Donald Trump memerintahkan serangan udara yang menewaskan orang-orang penting Iran, termasuk Jenderal Qassem Soleimani, pada 3 Januari lalu di Bandara Internasional Baghdad.
Akibat hal itu, Iran melakukan serangan balasan terhadap pangkalan militer dan kedutaan besar AS di Irak. Kejadian ini membuat Timur Tengah kembali memanas.
Jenderal Marinir Frank McKenzie mengatakan, dikirimnya pasukan AS ke Prince Sultan Air Base lantaran tempat itu lebih memberikan jaminan keselamatan bagi para tentara. Itu karena Prince Sultan Air Base memiliki tempat khusus yang disebut 'sweet spot' bagi pasukan AS, jet tempur, dan aset lainnya.
Selain itu, hal ini juga disebutnya akan memberikan keuntungan pada Arab Saudi yang beberapa kilang minyaknya pernah menjadi target serangan Iran beberapa waktu lalu.
"Saya pikir ini adalah bagian penting dari arsitektur kami sekarang dan kami akan terus mengevaluasi itu ketika kami maju," katanya.
"Itu adalah tempat yang terlindungi dengan baik dan kita dapat menempatkan banyak kekuatan tempur di sini," tambahnya, seperti dilaporkan The Arab Weekly, Jumat (31/1/2020).
(dob/dob) Next Article AS Tuding Iran Di Balik Serangan Ladang Minyak Arab Saudi
Sebagaimana dilaporkan APNews, sejumlah pasukan angkatan udara AS F-15E tiba di Pangkalan Udara Prince Sultan, Arab Saudi pada hari itu. Jumlah pasukan AS di wilayah itu telah bertambah sekitar 2.500 orang sejak musim panas lalu.
Ditingkatkannya jumlah pasukan AS ke Prince Sultan Air Base dilakukan sebagai antisipasi terhadap ancaman dari Iran yang meningkat belakangan ini. Iran murka pada AS pasca Presiden Donald Trump memerintahkan serangan udara yang menewaskan orang-orang penting Iran, termasuk Jenderal Qassem Soleimani, pada 3 Januari lalu di Bandara Internasional Baghdad.
Jenderal Marinir Frank McKenzie mengatakan, dikirimnya pasukan AS ke Prince Sultan Air Base lantaran tempat itu lebih memberikan jaminan keselamatan bagi para tentara. Itu karena Prince Sultan Air Base memiliki tempat khusus yang disebut 'sweet spot' bagi pasukan AS, jet tempur, dan aset lainnya.
Selain itu, hal ini juga disebutnya akan memberikan keuntungan pada Arab Saudi yang beberapa kilang minyaknya pernah menjadi target serangan Iran beberapa waktu lalu.
"Saya pikir ini adalah bagian penting dari arsitektur kami sekarang dan kami akan terus mengevaluasi itu ketika kami maju," katanya.
"Itu adalah tempat yang terlindungi dengan baik dan kita dapat menempatkan banyak kekuatan tempur di sini," tambahnya, seperti dilaporkan The Arab Weekly, Jumat (31/1/2020).
(dob/dob) Next Article AS Tuding Iran Di Balik Serangan Ladang Minyak Arab Saudi
Most Popular