
Virus Corona, Ini Bedanya Evakuasi Warga AS & WNI dari Wuhan
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
02 February 2020 15:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara saat ini berfokus untuk memulangkan warganya dari China akibat wabah virus corona yang ada di wilayah tersebut. Amerika Serikat (AS) dan Indonesia pun saat ini telah melakukan proses evakuasi.
Apakah proses evakuasi warga negara AS dan WNI sama?
AS sendiri telah resmi mengevakuasi 201 warganya dari episentrum virus Corona di China pada Rabu kemarin. Ke-201 satu warga ini nantinya akan dipantau terlebih dahulu di pusat militer California sebelum dinyatakan bebas dari virus Corona sampai waktu yang ditentukan.
Dilansir dari CNN Internasional, (2/2/2020), Penerbangan evakuasi itu tiba di bandara Anchorage, Alaska untuk mengisi bahan bakar dan lanjutkan perjalanan ke California, Amerika Serikat.
Kepala Staf Medis Alaska, Dr Anne Zink dalam keterangan pers mengatakan awak kabin dan penumpang yang dievakuasi berada dalam bagian pesawat yang terpisah. Menurut hasil pemeriksaan sementara, tidak ada satupun yang terjangkit virus corona.
"Aliran udara dan interaksi antara kru yang berada di tingkat atas terpisah dengan penumpang. Bagian atas dan bawah sepenuhnya dibuat terpisah sehingga kru tidak perlu turun ketika mendarat di China dan tidak perlu ada interaksi dengan penumpang," jelas Zink.
Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial Alaska mengatakan warga yang kembali dari Wuhan akan melalui dua tahap pengecekan kesehatan.
Pengetesan kesehatan pertama dilakukan di China. Sementara pengetesan lanjutan akan dilakukan di California dan proses rehabilitasi selama beberapa waktu.
Seorang pejabat AS mengatakan penerbangan tersebut mengangkut seluruh warga, termasuk sekitar 36 diplomat dan keluarga. Lalu, Kementerian Luar Negeri AS mencatat sekitar 1.000 warga tinggal di Wuhan dan evakuasi akan dilakukan secara bertahap.
Sedangkan, di Indonesia, Pemerintah telah memberangkatkan tim untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Wuhan, pada Sabtu (1/2/2020).
Dari target awal yang ditentukan bahwa pemerintah Indonesia akan mengevakuasi WNI sebanyak 245 orang namun yang berhasil pulang berjumlah 238 saja.
Pada proses menjelang kepulangan, terdapat 4 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Tiongkok karena alasan keluarga dan 3 WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang.
Lebih lanjut, Terawan menyatakan pemerintah China telah melakukan screening terhadap semua WNI yang akan dievakuasi yang meliputi proses tiga tahapan.
"Itu dilakukan agar WNI yang kembali ke Indonesia sudah dipastikan adalah orang-orang sehat," kata Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, (2/2/2020).
Setibanya di Indonesia pada hari ini, Minggu, (2/2/2020), ratusan WNI tersebut akan menjalani transit observasi di pangkalan militer TNI di Natuna yang memiliki fasilitas lengkap rumah sakit yang dikelola tim dokter dari tiga mantra yakni Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.
Observasi di Natuna, dilakukan untuk melakukan pengecekan kembali sebelum dinyatakan sehat dari virus corona sesuai prosedur kesehatan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
(dob/dob) Next Article Usai Evakuasi WNI, Ini Langkah-langkah Pembersihan Batik Air
Apakah proses evakuasi warga negara AS dan WNI sama?
AS sendiri telah resmi mengevakuasi 201 warganya dari episentrum virus Corona di China pada Rabu kemarin. Ke-201 satu warga ini nantinya akan dipantau terlebih dahulu di pusat militer California sebelum dinyatakan bebas dari virus Corona sampai waktu yang ditentukan.
Dilansir dari CNN Internasional, (2/2/2020), Penerbangan evakuasi itu tiba di bandara Anchorage, Alaska untuk mengisi bahan bakar dan lanjutkan perjalanan ke California, Amerika Serikat.
Kepala Staf Medis Alaska, Dr Anne Zink dalam keterangan pers mengatakan awak kabin dan penumpang yang dievakuasi berada dalam bagian pesawat yang terpisah. Menurut hasil pemeriksaan sementara, tidak ada satupun yang terjangkit virus corona.
"Aliran udara dan interaksi antara kru yang berada di tingkat atas terpisah dengan penumpang. Bagian atas dan bawah sepenuhnya dibuat terpisah sehingga kru tidak perlu turun ketika mendarat di China dan tidak perlu ada interaksi dengan penumpang," jelas Zink.
Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial Alaska mengatakan warga yang kembali dari Wuhan akan melalui dua tahap pengecekan kesehatan.
Pengetesan kesehatan pertama dilakukan di China. Sementara pengetesan lanjutan akan dilakukan di California dan proses rehabilitasi selama beberapa waktu.
Seorang pejabat AS mengatakan penerbangan tersebut mengangkut seluruh warga, termasuk sekitar 36 diplomat dan keluarga. Lalu, Kementerian Luar Negeri AS mencatat sekitar 1.000 warga tinggal di Wuhan dan evakuasi akan dilakukan secara bertahap.
Sedangkan, di Indonesia, Pemerintah telah memberangkatkan tim untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Wuhan, pada Sabtu (1/2/2020).
Dari target awal yang ditentukan bahwa pemerintah Indonesia akan mengevakuasi WNI sebanyak 245 orang namun yang berhasil pulang berjumlah 238 saja.
Pada proses menjelang kepulangan, terdapat 4 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Tiongkok karena alasan keluarga dan 3 WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang.
Lebih lanjut, Terawan menyatakan pemerintah China telah melakukan screening terhadap semua WNI yang akan dievakuasi yang meliputi proses tiga tahapan.
"Itu dilakukan agar WNI yang kembali ke Indonesia sudah dipastikan adalah orang-orang sehat," kata Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, (2/2/2020).
Setibanya di Indonesia pada hari ini, Minggu, (2/2/2020), ratusan WNI tersebut akan menjalani transit observasi di pangkalan militer TNI di Natuna yang memiliki fasilitas lengkap rumah sakit yang dikelola tim dokter dari tiga mantra yakni Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.
Observasi di Natuna, dilakukan untuk melakukan pengecekan kembali sebelum dinyatakan sehat dari virus corona sesuai prosedur kesehatan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
(dob/dob) Next Article Usai Evakuasi WNI, Ini Langkah-langkah Pembersihan Batik Air
Most Popular