Wamenkeu: Dunia Usaha Suka Bilang, Mau Patuh Pajak Kok Ribet!

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
31 January 2020 11:07
Suahasil Nazara mengaku tidak sulit mengintegrasikan data sebuah perusahaan terkait pembayaran hingga transaksi pajaknya.
Foto: PLN (CNBC Indonesia/Rahajeng Kusumo Hastuti)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengaku tidak sulit mengintegrasikan data sebuah perusahaan terkait pembayaran hingga transaksi pajaknya.

Ia mengungkapkan hal ini setelah PLN resmi mengintegrasikan data transaksi secara real time ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Sebelumnya juga, PT Pertamina (Persero) ternyata telah mengintegrasikan datanya dengan DJP.

"Seluruh data transaksi yang dilakukan oleh Pertamina dan PLN terhubung secara online dan real time dengan sistem data Direktorat Jenderal Pajak," kata Suahasil di Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Menurutnya, kalau sudah 2 BUMN besar, sambung Suahasil, nantinya semua BUMN diharapkan ikut juga mengintegrasikan datanya.

"Kalau sudah 2 BUMN paling besar, maka semua BUMN ya harus siap connect datanya ke DJP," tuturnya. "Tidak boleh berhenti di Pertamina dan PLN," katanya.

Suahasil berpesan agar DJP terus membuat sebuah sistem agar koneksi dan integrasi bisa berjalan dengan mudah. Tanpa banyak waktu terbuang.

"Teman-teman DJP kan tau. Kalau dunia usaha, mereka suka bilang mau patuh pajak kok ribet. Kita mau buktikan kalau tidak ribet, caranya connect aja datanya dengan DJP."

"Kita harus mulai narasi itu. Ini sangat berguna kalau dua perusahaan besar sudah maka jadi modal besar memperbaiki," terang Suahasil.

Integrasi data ini bukan hanya untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang memang sudah dimulai integrasinya sejak 2018, namun juga untuk pajak-pajak lainnya termasuk Pajak Penghasilan (PPh).


[Gambas:Video CNBC]






(dru) Next Article Suahasil Digeser, Dari Komisaris Pertamina Jadi Komisaris PLN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular