Jangan Kaget Ya, ESDM Minta Batu Bara Gasifikasi US$ 20/ton

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 January 2020 20:13
Menteri ESDM Arifin Tasrif minta harga gas batu bara untuk gasifikasi jadi US$ 20 per ton
Foto: Menteri ESDM Arifin Tasrif (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Demi mendorong hilirisasi batu bara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta agar harga batu bara dijual U$S 20 per ton untuk proyek gasifikasi.

"Sudah (disetujui harganya US$ 20-21 per ton) kalau bisa di bawah lagi," ungkap Arifin, Kamis, (30/01/2020).

Untuk ketentuan tarif ini, Arifin menyebut tidak memerlukan Peraturan Menteri (Permen) untuk implementasinya. Karena bisa dijalankan dengan skema business to business (B2B) saja. "B2B saja tapi kita yang minta supaya bisa masuk keekonomian," imbuhnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan royalti untuk batu bara juga akan dikurangi jika menjual batu bara untuk proyek gasifikasi. Menurutnya saat ini selain PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang akan menggarap proyek gasifikasi, ada perusahaan lain yang tertarik.


[Gambas:Video CNBC]





"Iya dong (diarahkan U$S 20). Royaltinya juga ada (diturunkan). Ada (perusahaan lain yang tertarik," terangnya.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama Air Products & Chemicals, Inc. yang berbasis di USA, melakukan pertemuan dengan Kementerian BUMN terkait dengan proyek hilirisasi batubara, Rabu malam (29/01/2020). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri BUMN, Direktur Utama PTBA, dan CEO Air Products.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya menyambut baik kesiapan dan komitmen Bukit Asam dan Air Products dalam menjalankan hilirisasi batu bara."Keberadaan batu bara akan memiliki nilai tambah dan akan sangat membantu ketergantungan Indonesia atas impor LPG, dengan mengubah batu bara menjadi DME," ujar Erick Thohir dalam siaran pers, Kamis, (30/01/2020).

Melalui proyek hilirisasi batu bara diyakini dapat mengurangi nilai impor gas Indonesia hingga sekitar US$ 1 miliar per tahun. Total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini adalah US$ 3,2 miliar, dimana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis Upstream dan Downstrem.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arviyan Arifin, menyatakan bahwa melalui hilirisasi, batu bara berkalori rendah akan diubah menjadi produk lain yang memiliki nilai tinggi dengan menggunakan teknologi gasifikasi. Teknologi ini akan mengkonversi batu bara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME), Methanol, dan Mono Ethylene Glycol (MEG).



Proyek hilirisasi batubara ini direncanakan akan memproduksi 1,4 juta ton DME, 300 ribu ton Methanol, dan 250 ribu ton MEG. Saat ini studi kelayakan sudah selesai dan masuk ke tahap FEED dan EPC. Pabrik ini diharapkan dapat beroperasi di akhir 2023.

Tidak hanya Bukit Asam, Air Products juga menyatakan kesiapannya dalam membangun industri hilirisasi batu bara. Pada kesempatan tersebut, Air Products menyatakan kesanggupannya dalam hal dukungan pendanaan dari investasi yang diperlukan.


(gus) Next Article Tekmira ESDM:Hilirisasi Batu Bara Bisa Hasilkan Anoda Baterai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular