WNI dari Wuhan akan Dikarantina, di Mana Lokasinya?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 January 2020 18:48
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan karantina bagi warga negara Indonesia (WNI) yang akan dipulangkan dari Wuhan, China. Karantina yang dimaksud beda dengan isolasi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menegaskan perbedaan ini perlu digarisbawahi agar tidak ada salah persepsi di kalangan masyarakat.
"Ingat, karantina bukan isolasi. Kalau isolasi bicara pada penyakit, pada orang," kata Anung dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
"Kalau karantina itu pengamatan agar orang ini dipastikan sehat dalam kurun waktu tertentu. Jadi ini dibedakan," lanjutnya.
Dia menambahkan, dalam kondisi karantina, orang dipantau dalam satu hingga dua hari di suatu tempat. Jika dalam masa karantina tersebut tidak terdapat indikasi yang mengarah pada infeksi virus corona, maka orang tersebut diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
"Tetapi kalau ini masih dalam pengawasan karena dari sana, kebetulan waktu pulang ada batuk pilek, kita pasti melakukan pengawasan dan inilah juga yang kemudian dimasukkan rumah sakit. Di dalam kamar isolasi untuk dilakukan pengawasan kesehatan secara intensif," katanya.
Meski mengaku menyiapkan skema karantina, namun dia ogah menyebut lokasi yang bakal jadi tempat karantina. Sebab, opsi karantina hanya diambil jika evakuasi WNI dari Wuhan dilakukan ketika masa lock down kawasan tersebut belum berakhir.
"Di mana karantinanya, ya belum tahu karena waktu evakuasi kita juga belum jelas," ucapnya.
Sejak akhir 2019, Kota Wuhan menjadi pusat awal kemunculan virus corona. Sampai Kamis (30/1), sudah ada 170 orang meninggal.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menegaskan perbedaan ini perlu digarisbawahi agar tidak ada salah persepsi di kalangan masyarakat.
"Ingat, karantina bukan isolasi. Kalau isolasi bicara pada penyakit, pada orang," kata Anung dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Dia menambahkan, dalam kondisi karantina, orang dipantau dalam satu hingga dua hari di suatu tempat. Jika dalam masa karantina tersebut tidak terdapat indikasi yang mengarah pada infeksi virus corona, maka orang tersebut diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
"Tetapi kalau ini masih dalam pengawasan karena dari sana, kebetulan waktu pulang ada batuk pilek, kita pasti melakukan pengawasan dan inilah juga yang kemudian dimasukkan rumah sakit. Di dalam kamar isolasi untuk dilakukan pengawasan kesehatan secara intensif," katanya.
Meski mengaku menyiapkan skema karantina, namun dia ogah menyebut lokasi yang bakal jadi tempat karantina. Sebab, opsi karantina hanya diambil jika evakuasi WNI dari Wuhan dilakukan ketika masa lock down kawasan tersebut belum berakhir.
"Di mana karantinanya, ya belum tahu karena waktu evakuasi kita juga belum jelas," ucapnya.
Sejak akhir 2019, Kota Wuhan menjadi pusat awal kemunculan virus corona. Sampai Kamis (30/1), sudah ada 170 orang meninggal.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular