
Internasional
Pesawat Militer AS Jatuh di Afganistan, Ditembak Taliban?
Redaksi, CNBC Indonesia
28 January 2020 06:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat militerĀ Amerika Serikat (AS) jatuh di wilayah pegunungan di Afganistan Timur. Pesawat itu jatuh di kawasan Ghazni, yang dikendalikan militan Taliban.
Dari sebuah rekaman yang diterbitkan oleh sebuah akun berafiliasi dengan Taliban, terlihat puing-puing pesawat. Tampak sebuah tanda militer AS di salah satu bagian pesawat.
"Sebuah pesawat "penjajah" Amerika jatuh di provinsi Ghanzni," kata Juru Bicara Taliban Zabinullah Mujahid dalam rekaman itu dikutip AFP. Ia mengatakan semua awak dalam pesawat itu tewas.
Meski masih simpang siur, menurut AFP, klaim mengatakan pesawat itu ditembak pasukan Taliban. Meski demikian, peristiwa jatuhnya helikopter AS di wilayah itu, dikatakan cukup sering terjadi karena cuaca buruk.
Sementara itu, Pentagon akhirnya mengonfirmasi kejadian ini. Namun Juru Bicara Pasukan AS di afganistan Kolonel Sonny Leggett menolak tudingan bahwa pesawat itu ditembak jatuh,
"Sementara penyebab kecelakaan masih diselidiki," tegasnya. "Tidak ada indikasi kecelakaan disebabkan tembakan musuh."
Hal senada juga dikatakan Kepala Staf Angkatan Udara AS, Jenderal Dave Goldfein. "(Namun), kami tidak tahu status kru," katanya sebagaimana dikutip dari CNBC International.
"Kami harus memastikan bahwa kami memiliki fakta yang benar dan segera setelahnya, saya berjanji akan menyampaikan pada Anda."
Pesawat yang jatuh itu merupakan Bombardier E-11A. Jenis ini biasanya digunakan untuk komunikasi udara militer AS di wilayah itu.
Sebelumnya, beredar kabar kalau pesawat yang jatuh itu merupakan pesawat milik Ariana Afghan Airlines. Ariana Airlines adalah maskapai pelat merah Afganistan.
Tetapi hal tersebut dibantah oleh BUMN tersebut. Maskapai membantah bahwa pesawat tersebut merupakan pesawat komersial.
AS dan Taliban sebenarnya kini tengah dalam proses perundingan gencatan senjata. Pada pertengahan Januari lalu, Taliban sempat menawarkan gencatan senjata selama tujuh hingga 10 hari ke AS.
Ini dilakukan guna memuluskan kesepakatan bahwa as akan menarik pasukannya dari Afganistan. AS akan meninggalkan negara itu dengan jaminan tidak ada lagi kekerasan yang terjadi.
(sef/sef) Next Article AS Panas di Afganistan, NATO Peringatkan Taliban
Dari sebuah rekaman yang diterbitkan oleh sebuah akun berafiliasi dengan Taliban, terlihat puing-puing pesawat. Tampak sebuah tanda militer AS di salah satu bagian pesawat.
"Sebuah pesawat "penjajah" Amerika jatuh di provinsi Ghanzni," kata Juru Bicara Taliban Zabinullah Mujahid dalam rekaman itu dikutip AFP. Ia mengatakan semua awak dalam pesawat itu tewas.
Sementara itu, Pentagon akhirnya mengonfirmasi kejadian ini. Namun Juru Bicara Pasukan AS di afganistan Kolonel Sonny Leggett menolak tudingan bahwa pesawat itu ditembak jatuh,
"Sementara penyebab kecelakaan masih diselidiki," tegasnya. "Tidak ada indikasi kecelakaan disebabkan tembakan musuh."
Hal senada juga dikatakan Kepala Staf Angkatan Udara AS, Jenderal Dave Goldfein. "(Namun), kami tidak tahu status kru," katanya sebagaimana dikutip dari CNBC International.
"Kami harus memastikan bahwa kami memiliki fakta yang benar dan segera setelahnya, saya berjanji akan menyampaikan pada Anda."
Pesawat yang jatuh itu merupakan Bombardier E-11A. Jenis ini biasanya digunakan untuk komunikasi udara militer AS di wilayah itu.
Sebelumnya, beredar kabar kalau pesawat yang jatuh itu merupakan pesawat milik Ariana Afghan Airlines. Ariana Airlines adalah maskapai pelat merah Afganistan.
Tetapi hal tersebut dibantah oleh BUMN tersebut. Maskapai membantah bahwa pesawat tersebut merupakan pesawat komersial.
AS dan Taliban sebenarnya kini tengah dalam proses perundingan gencatan senjata. Pada pertengahan Januari lalu, Taliban sempat menawarkan gencatan senjata selama tujuh hingga 10 hari ke AS.
Ini dilakukan guna memuluskan kesepakatan bahwa as akan menarik pasukannya dari Afganistan. AS akan meninggalkan negara itu dengan jaminan tidak ada lagi kekerasan yang terjadi.
(sef/sef) Next Article AS Panas di Afganistan, NATO Peringatkan Taliban
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular