Internasional

Negara-Negara Ini Khawatir Ekonomi Nyungsep karena Corona

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 January 2020 16:32
Negara-Negara Ini Khawatir Ekonomi Nyungsep karena Corona
Jakarta, CNBC Indonesia - Di saat seluruh dunia dibuat khawatir oleh virus corona yang mematikan, beberapa negara malah menghadapi masalah yang berlipat ganda.

Sebab, negara-negara ini bukan hanya harus menangani virus corona yang sudah masuk ke wilayah mereka, tapi juga harus menghadapi dampak ekonomi yang dibawa virus itu.


Menurut laporan pemerintah China, sejak pertama kali ditemukan pada Desember, hingga Senin (27/1/2020) virus Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) telah menyebabkan 81 kematian di China dan menjangkiti 2.744 orang.

Sementara itu, penyebarannya telah mencapai ke 13 negara di luar China, yaitu ke Amerika Serikat, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand, Australia, Nepal, Vietnam, Hongkong, Makau, Malaysia, dan Kanada.

Akibat wabah ini, beberapa negara yang 'didatangi' virus corona pun melaporkan bahwa ekonomi mereka juga menjadi 'sakit'. Berikut beberapa negara yang ekonominya merugi akibat coronavirus:



[Gambas:Video CNBC]



Singapura

Singapura mengumumkan ada empat kasus virus korona yang terkonfirmasi di negara-kota ini hingga Minggu kemarin. Keempat korban terjangkit adalah orang-orang yang baru tiba dari Wuhan.

Dampak virus corona juga diperkirakan akan sangat menghancurkan negara ini. Karena Singapura merupakan salah satu tujuan utama pelancong luar negeri, termasuk dari China.

Channel News Asia menyebut, pengunjung terbesar ke Singapura adalah turis dari China. Di mana pada tahun 2016 ada 2,3 juta traveler dari China yang mengunjungi Singapura.

"Pasti akan ada dampak ke kami, khususnya untuk ekonomi, bisnis, dan kepercayaan konsumen di tahun ini," kata Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, dilansir dari Reuters.

Namun begitu, pemerintah Singapura menyatakan siap mendukung perusahaan dan pekerja di sektor yang terdampak, seperti sektor pariwisata.

Korea Selatan dan Korea Utara

Korea Selatan dan Korea Utara telah menetapkan status siaga menghadapi serangan virus corona pada Minggu (26/1/2020), sebagaimana dilaporkan Forbes. Namun, keputusan ini berakibat pada industri pariwisata kedua negara.

Interpark Corp, perusahaan e-commerce Korsel, melaporkan pesanan perjalanan dari luar negeri turun tajam, terutama dari China.
Negara-Negara Ini Khawatir Ekonomi Nyungsep karena CoronaFoto: Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat mengikuti konvoi mobil di Pyongyang. (Pyeongyang Press Corps/Pool via REUTERS)

Sekitar 130 ribu wisatawan China yang telah berencana menyambangi Korsel untuk merayakan libur Tahun Baru Imlek juga dilaporkan menghadapi pemeriksaan yang lebih ketat di bandara-bandara di Korsel.

Sementara itu di Korea Utara, perbatasan panjang dengan China, yang membentang dari Sungai Yalu di barat hingga Sungai Tumen di timur, ditutup sementara. Ini dikabarkan operator tur Korea Utara, Young Pioneer Tours.


Jepang

Ekonom memperkirakan ekonomi Jepang akan terdampak lebih parah akibat penyebaran coronavirus dibandingkan saat Server Acute Respiratory Syndrome (SARS) mewabah pada 2002-2003 lalu.

Ini dikarenakan sektor pariwisata telah menjadi pendukung yang jauh lebih penting bagi pertumbuhan ekonomi Jepang selama dekade terakhir, dan wisatawan China adalah sumber utama belanja terbesar.

Itu sebabnya, keputusan China yang memberlakukan pembatasan akses masuk dan keluar negara pada Sabtu demi mengurangi penyebaran virus corona, diperkirakan akan sangat berdampak pada ekonomi Jepang.

"Jika jumlah pengunjung sekarang berkurang sama banyaknya seperti pada saat wabah SARS melanda untuk kurun waktu sekitar tiga bulan, maka pertumbuhan Jepang dapat turun sebesar 0,2 poin persentase," kata ekonom Shuji Tonouchi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley, sebagaimana dilaporkan Bloomberg.

"Jika krisis berlarut-larut selama satu tahun penuh, itu bisa memangkas 0,45 poin persentase dari pertumbuhan ekonomi Jepang," tambah ekonom Lembaga Penelitian Nomura Takahide Kiuchi.

China

Sebagai tempat kelahiran virus corona, ekonomi China tentunya sangat terdampak. Bukan hanya pemerintahnya 'dipaksa' untuk mengucurkan banyak dana demi menangani ribuan kasus di kota Wuhan, China juga merugi akibat menurunnya jumlah kunjungan turis ke negara itu.
Negara-Negara Ini Khawatir Ekonomi Nyungsep karena CoronaFoto: Polisi paramiliter berjaga di pintu masuk Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan di Provinsi Hubei, China tengah. (Chinatopix via AP)

Selain itu, salah satu dampak langsung dari munculnya wabah coronavirus ini adalah menurunnya jumlah arus penumpang. Ini dikarenakan China telah membatasi perjalanan dan menutup akses masuk dan keluar ke beberapa kotanya, termasuk Wuhan.

China juga dipastikan merugi karena telah membatalkan acara publik utama dalam rangkaian perayaan Imlek. Padahal, negara itu merupakan pusat bagi orang-orang Tionghoa yang merayakan Imlek.

Menurut laporan CNBC International, wakil menteri transportasi China Liu Xiaoming mengatakan perjalanan selama tahun baru Imlek telah turun 28,8% dari tahun lalu. Penurunan itu secara rinci tercatat di perjalanan udara sipil (41,6%), perjalanan dengan kereta api (41,5%) dan perjalanan darat (25%).


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular