
Internasional
Mengenal Lagi Corona, Virus Mematikan yang Berasal dari China
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 January 2020 12:27

Gejala yang Muncul Akibat Coronavirus
Seperti SARS yang telah menewaskan 700-an lebih orang dan menjangkiti sekitar 8.000 an orang pada 2002-2003 lalu, virus corona memunculkan gejala yang umumnya hadir pada saat seseorang terserang demam. Yaitu mulai dari pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan demam. Semua itu dapat berlangsung selama beberapa hari.
Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya orang tua dan anak-anak, ada kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius seperti pneumonia atau bronkitis. Bahkan, virus ini bisa mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.
Virus yang dinamai Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) itu umumnya menyebar melalui batuk, bersin, atau menyentuh orang yang terinfeksi, sebagaimana dilaporkan Al-Jazeera.
Pihak berwenang China dilaporkan akan menjatuhkan denda di beberapa tempat bagi warga yang tidak mengenakan masker pelindung, sebagaimana dilaporkan CNBC International.
Dampak Coronavirus ke Ekonomi China
Dari data awal yang terlihat, salah satu dampak langsung dari munculnya wabah coronavirus ini adalah menurunnya jumlah arus penumpang. Ini dikarenakan China telah membatasi perjalanan dan menutup akses masuk dan keluar ke beberapa kotanya, termasuk Wuhan.
China juga dipastikan merugi karena telah membatalkan acara publik utama dalam rangkaian perayaan Imlek. Padahal, negara itu merupakan pusat bagi orang-orang Tionghoa yang merayakan Imlek.
Menurut laporan CNBC International, wakil menteri transportasi China Liu Xiaoming mengatakan perjalanan selama tahun baru Imlek telah turun 28,8% dari tahun lalu. Penurunan itu secara rinci tercatat di perjalanan udara sipil (41,6%), perjalanan dengan kereta api (41,5%) dan perjalanan darat (25%). (sef/sef)
Seperti SARS yang telah menewaskan 700-an lebih orang dan menjangkiti sekitar 8.000 an orang pada 2002-2003 lalu, virus corona memunculkan gejala yang umumnya hadir pada saat seseorang terserang demam. Yaitu mulai dari pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan demam. Semua itu dapat berlangsung selama beberapa hari.
Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya orang tua dan anak-anak, ada kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius seperti pneumonia atau bronkitis. Bahkan, virus ini bisa mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.
Pihak berwenang China dilaporkan akan menjatuhkan denda di beberapa tempat bagi warga yang tidak mengenakan masker pelindung, sebagaimana dilaporkan CNBC International.
Dampak Coronavirus ke Ekonomi China
Dari data awal yang terlihat, salah satu dampak langsung dari munculnya wabah coronavirus ini adalah menurunnya jumlah arus penumpang. Ini dikarenakan China telah membatasi perjalanan dan menutup akses masuk dan keluar ke beberapa kotanya, termasuk Wuhan.
China juga dipastikan merugi karena telah membatalkan acara publik utama dalam rangkaian perayaan Imlek. Padahal, negara itu merupakan pusat bagi orang-orang Tionghoa yang merayakan Imlek.
Menurut laporan CNBC International, wakil menteri transportasi China Liu Xiaoming mengatakan perjalanan selama tahun baru Imlek telah turun 28,8% dari tahun lalu. Penurunan itu secara rinci tercatat di perjalanan udara sipil (41,6%), perjalanan dengan kereta api (41,5%) dan perjalanan darat (25%). (sef/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular