Awas! Virus Corona Bisa Buat Ekonomi Asia Sengsara

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
24 January 2020 15:05
Mengingat SARS yang Rugikan Ekonomi China Puluhan Miliar Dolar
Foto: Virus Corona di China. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Kala SARS melanda, pendapatan dari kunjungan turis di beberapa negara kawasan Asia anjlok. Pendapatan dari sektor pariwisata China pada 2003 turun 60%. Jumlah pelancong yang mengunjungi Hong Kong juga anjlok 60%. Singapura dan Korea Selatan masing-masing turun 40%. Sementara Thailand dan Malaysia juga turun lebih dari 30%.

Tingkat hunian hotel di Hong Kong langsung jatuh dari 79% di bulan Maret 2003 menjadi hanya 18% dua bulan setelahnya. Ribuan penerbangan dibatalkan karena lesunya permintaan.

Menurut kalkulasi para ekonom, wabah SARS itu telah menyebabkan ekonomi China melambat 1% - 2% dan 0,5% di kawasan Asia Tenggara. Riset lain Center for Internasional Development menyebut kerugian ekonomi yang ditanggung oleh China kala itu sudah mencapai US$ 25 miliar.

Kalau berkaca pada kasus SARS, maka apakah virus korona yang menyerang Wuhan saat ini memiliki dampak yang lebih membahayakan, tak ada bedanya atau kurang membahayakan dibanding SARS.

Dalam kajiannya, Citibank menyebutkan bahwa wabah yang merebak di Wuhan ini tak semengerikan SARS dulu. Citibank menjelaskan tiga alasannya. Pertama pemerintah China lebih terbuka dan tak menutup-nutupi kasus ini.

Faktor kedua adalah teknologi China yang semakin maju. Pengembangan alat diagnostik untuk virus ini jauh lebih cepat. Ketiga adalah tingkat fatalitasnya jauh lebih rendah daripada SARS. Perlu diketahui bersama tingkat fatalitas virus korona baru ini hanya 3% masih lebih rendah daripada SARS (9,6%) bahkan MERS (34,4%).

Lantas apakah dampak ekonominya akan signifikan?

Jawabannya tergantung dari seberapa parah virus ini merebak. Jika penyakit akibat infeksi virus ini terus meluas ke berbagai belahan dunia dan skalanya sebesar SARS, ini jelas membahayakan.

Menurut Center for Disease Control & Prevention (CDC) pada 2003 jumlah kasus SARS yang dilaporkan mencapai 8098 secara global. Jumlah korban meninggal kala itu mencapai 774. Hampir 700 orang yang meninggal karena SARS berasal dari Hong Kong dan China. (twg/twg)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular