
Bukan Cuma China, Trump Juga Tuding UE Ambil Untung Dari AS
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 January 2020 14:04

Davos, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan, setelah urusan negosiasi dagang dengan China selesai, fokus akan diarahkan kepada Uni Eropa (UE). Negosiasi pun telah dimulai.
"Eropa adalah, sejujurnya, Eropa sudah sangat, sangat sulit untuk dihadapi," ujar Trump dalam sebuah sesi wawancara khusus dengan CNBC International, Rabu (22/1/2020).
"Mereka, Uni Eropa, selama bertahun-tahun telah mengambil keuntungan dari negara kita dan saya katakan kepada mereka, kita tidak bisa membiarkannya lagi," lanjutnya.
Namun, Trump mengatakan tidak ingin terburu-buru untuk menyelesaikan masalah perdagangan dengan Eropa. Ia mengatakan ingin masalah dengan China diselesaikan lebih dulu agar hasil perundingan dengan masing-masing negara bisa memuaskan.
"Saya tidak ingin mengurus China dan Eropa secara bersamaan. Sekarang China selesai dan saya bertemu dengan ketua baru Komisi Eropa yang hebat dan sudah banyak bicara," kata Trump.
"Tapi saya katakan, 'Lihat, jika kita tidak mendapatkan sesuatu, saya harus mengambil tindakan' dan tindakan itu adalah pengenaan tarif yang sangat tinggi pada mobil mereka dan hal-hal lain yang masuk ke negara kita," lanjutnya.
Sebelumnya, Trump telah berhasil membuat China mau menyepakati perjanjian perdagangan fase I dengan AS, meski kedua negara harus terlibat perang dagang terlebih dulu selama dua tahun terakhir.
Kesepakatan yang diharapkan akan menjadi solusi bagi perselisihan kedua ekonomi terbesar di dunia itu ditandatangani pada 15 Januari 2020 di Washington, AS, oleh Trump dan Perdana Menteri China Liu He. Liu adalah perwakilan China yang telah memimpin negosiasi selama ini dengan Perwakilan Dagang AS (USTR).
Sama seperti sikapnya pada China, Trump mengatakan UE harus mau merombak kesepakatan dagang dengan AS dan membuat perjanjian yang bisa menguntungkan kedua negara. Ia juga optimistis kesepakatan dengan UE akan bisa dicapai.
(miq/miq) Next Article Negara-negara Eropa Kopdar Bahas AS dan China, Ada Apa?
"Eropa adalah, sejujurnya, Eropa sudah sangat, sangat sulit untuk dihadapi," ujar Trump dalam sebuah sesi wawancara khusus dengan CNBC International, Rabu (22/1/2020).
"Mereka, Uni Eropa, selama bertahun-tahun telah mengambil keuntungan dari negara kita dan saya katakan kepada mereka, kita tidak bisa membiarkannya lagi," lanjutnya.
"Saya tidak ingin mengurus China dan Eropa secara bersamaan. Sekarang China selesai dan saya bertemu dengan ketua baru Komisi Eropa yang hebat dan sudah banyak bicara," kata Trump.
"Tapi saya katakan, 'Lihat, jika kita tidak mendapatkan sesuatu, saya harus mengambil tindakan' dan tindakan itu adalah pengenaan tarif yang sangat tinggi pada mobil mereka dan hal-hal lain yang masuk ke negara kita," lanjutnya.
Sebelumnya, Trump telah berhasil membuat China mau menyepakati perjanjian perdagangan fase I dengan AS, meski kedua negara harus terlibat perang dagang terlebih dulu selama dua tahun terakhir.
Kesepakatan yang diharapkan akan menjadi solusi bagi perselisihan kedua ekonomi terbesar di dunia itu ditandatangani pada 15 Januari 2020 di Washington, AS, oleh Trump dan Perdana Menteri China Liu He. Liu adalah perwakilan China yang telah memimpin negosiasi selama ini dengan Perwakilan Dagang AS (USTR).
Sama seperti sikapnya pada China, Trump mengatakan UE harus mau merombak kesepakatan dagang dengan AS dan membuat perjanjian yang bisa menguntungkan kedua negara. Ia juga optimistis kesepakatan dengan UE akan bisa dicapai.
"Mereka akan membuat kesepakatan karena mereka harus melakukannya. Mereka harus. Mereka tidak punya pilihan dan saya memiliki percakapan yang sangat baik (dengan UE). Dan saya akan sangat terkejut jika saya harus menerapkan tarif," ujar Trump.
[Gambas:Video CNBC]
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Negara-negara Eropa Kopdar Bahas AS dan China, Ada Apa?
Most Popular