
Selain RI, Negara-Negara Asia Ini Juga Bisa Bikin Kapal Selam
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
23 January 2020 13:20

Penelusuran CNBC Indonesia peroleh dari situs Nuclear Threat Initiatives (NTI), KRI Alugoro ini masuk ke dalam jenis Nagapasa. KRI Alugoro memiliki dimensi panjang 61,3 meter dan lebar 7,8 meter. Dengan dimensi tersebut kapal selam ini mampu mengangkut 41 kru. Bobotnya juga fantastis mencapai 1.595 ton ketika di permukaan laut.
Karakteristik lain dari KRI Alugoro adalah dapat berlayar di laut dengan kecepatan 21 knot dan berada di bawah laut selama 50 hari tanpa muncul ke permukaan. KRI Alugoro juga dilengkapi dengan torpedo Black Shark generasi baru yang dapat mengejar target hingga 50 km jauhnya.
Untuk memproduksi satu unit kapal selam ini biaya produksinya setara dengan Rp 1,5 triliun. Ongkos ini masih jauh lebih murah dibanding impor yang biayanya bisa mencapai puluhan triliun rupiah untuk tiga unit kapal.
Artinya KRI Alugoro ini jadi satu terobosan yang patut diapresiasi. Walau tak 100% membuatnya sendiri, tetapi RI masih lebih unggul dibanding dengan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Mengutip Marketwatch, beberapa pemain global yang memproduksi kapal selam adalah : BAE Systems (Inggris), FincantieriSpA. (Italia), Saab AB (Swedia), Thales Group (Perancis), Howaldtswerke Deutsche Werft (Jerman).
Pemain lain yang berasal dari Amerika ada tiga yaitu General Dynamics Corporation, Huntington Ingalls Industries dan Lockheed Martin Corporation. Sementara di kawasan Asia juga memiliki tiga pemain utama yaitu : Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (Korea Selatan), Kawasaki Heavy Industries (Jepang) dan Mazagon Dock Shipbuilders Limited (India).
Saat ini pangsa pasar kapal selam global masih dikuasai oleh tiga produsen utama asal AS dan Inggris. Mereka ini adalah General Dynamics Corporation, Lockheed Martin Corporation dan BAE Systems. Mereka menguasai lebih dari 50% pasar kapal selam global pada 2017.
Kapal selam merupakan salah satu bagian dari alat pertahanan yang juga digunakan sebagai indikator untuk mengukur seberapa kuat militer suatu negara. Menurut kajian Global Fire Power, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat 16 dari 137 negara yang dilakukan assessment. Paling unggul dibanding negara ASEAN lain.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Karakteristik lain dari KRI Alugoro adalah dapat berlayar di laut dengan kecepatan 21 knot dan berada di bawah laut selama 50 hari tanpa muncul ke permukaan. KRI Alugoro juga dilengkapi dengan torpedo Black Shark generasi baru yang dapat mengejar target hingga 50 km jauhnya.
Untuk memproduksi satu unit kapal selam ini biaya produksinya setara dengan Rp 1,5 triliun. Ongkos ini masih jauh lebih murah dibanding impor yang biayanya bisa mencapai puluhan triliun rupiah untuk tiga unit kapal.
Mengutip Marketwatch, beberapa pemain global yang memproduksi kapal selam adalah : BAE Systems (Inggris), FincantieriSpA. (Italia), Saab AB (Swedia), Thales Group (Perancis), Howaldtswerke Deutsche Werft (Jerman).
Pemain lain yang berasal dari Amerika ada tiga yaitu General Dynamics Corporation, Huntington Ingalls Industries dan Lockheed Martin Corporation. Sementara di kawasan Asia juga memiliki tiga pemain utama yaitu : Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (Korea Selatan), Kawasaki Heavy Industries (Jepang) dan Mazagon Dock Shipbuilders Limited (India).
Saat ini pangsa pasar kapal selam global masih dikuasai oleh tiga produsen utama asal AS dan Inggris. Mereka ini adalah General Dynamics Corporation, Lockheed Martin Corporation dan BAE Systems. Mereka menguasai lebih dari 50% pasar kapal selam global pada 2017.
Kapal selam merupakan salah satu bagian dari alat pertahanan yang juga digunakan sebagai indikator untuk mengukur seberapa kuat militer suatu negara. Menurut kajian Global Fire Power, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat 16 dari 137 negara yang dilakukan assessment. Paling unggul dibanding negara ASEAN lain.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular