Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal Selam Alugoro sukses dalam uji menyelam di kedalaman 250 meter pada Senin (20/1). Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari Batch Pertama kerjasama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Kapal selam tersebut sepenuhnya dibangun di Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero). Dalam pengerjaan joint section PT PAL Indonesia (Persero) berhasil
menyelesaikan dengan predikat zero defect. Launching atau peluncuran serta pemberian nama kapal dilakukan pada 11 April 2019 di Dermaga Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero).
[Gambas:Video CNBC]
Salah satu keunggulan lain yang masuk ke dalam perhitungan kapal selam ini adalah mampu untuk menembus kedalaman laut yang cukup dalam.
"Kemarin sudah berhasil dites 250 meter, itu sangat dalam. Dan ini bukan kedalaman maksimum. Jadi nanti ada pengetesan lagi lebih dalam," jelas Plt. Kadep Humas PT PAL Indonesia (Persero) Utario Esna Putra kepada CNBC Indonesia Selasa, (21/1/2020).
Utario pun menyebut KRI 405 Alugoro sebagai kapal selam yang paling optimal selama dibuat oleh PT PAL. Salah satu indikator yang dibuat adalah cocok untuk menyisir perairan di Indonesia.
"Karena setting-an (kapal selam ini) kan beda dengan kapal selam samudera lepas. Nanti malah sulit untuk bermanuver. Kapal selam ini manuver serta ability-nya cocok dengan kedalaman kepulauan di Indonesia. Itu yang terutama," katanya.
Kapal selam ini berjenis Diesel Electric Submarine U209 / 1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class) pesanan TNI Angkatan Laut hasil kerja sama antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME) Korea Selatan, dalam skema transfer teknologi.Indonesia memesan tiga kapal selam dari DSME, sebanyak dua unit sudah dibuat di Korea Selatan yaitu KRI Ardadedali 404 dan KRI Nagapasa 403. Sedangkan KRI 405 Alugoro diproduksi di galangan kapal PT PAL di Surabaya, Jawa Timur.
Kapal selam ini termasuk jenis U209 Chang Bogo Class memiliki panjang 61,3 m dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada di bawah air, mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari dan di desain dengan life time mencapai 30 tahun.
Bobot total kapal selam tersebut sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan dan 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan.
Kapal selam buatan PT PAL Indonesia (Persero) KRI 405 Alugoro mulai melakukan uji Sea Acceptance Test (SAT) sejak pertengahan Januari 2020 di Banyuwangi, Jawa Timur dan Laut Bali Utara. Kapal selam ini berhasil diproduksi di Indonesia dengan menggandeng Korea Selatan (Korsel)."Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu mengembangkan dan membangun teknologi kapal selam,'" jelas PT PAL dalam situs resminya, dikutip Selasa (21/1)
Kapal Selam yang dibuat PT PAL ini selesai diproduksi 11 April 2019 di galangan kapal milik PT PAL, Surabaya, Jawa Timur. Proses produksinnya memakan waktu sampai 4 tahun. Pada 6 April 2015, dimulai groundbreaking pembangunan infrastruktur kapal selam di PT PAL Indonesia (Persero). Pengembangan kapal selam Alugoro mendapat dukungan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun yang dialokasikan pada APBN TA.2015) kepada PT PAL Indonesia (Persero).Dikutip dari keterangan resmi Kemenkeu, pada 6 April 2015, dimulai groundbreaking pembangunan infrastruktur kapal selam di PT PAL Indonesia (Persero). Pada 11 April 2019 berhasil diselesaikan di galangan kapal milik PT PAL.PT PAL memperoleh kepercayaan dari pemerintah untuk menjadi lead integrator dalam hal program alih teknologi dan pembangunan kapal selam yang bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan.Kemenhan sebagai pemesan telah menyerahkan pengoperasian kapal selam yang diberi nama KRI Ardadedali-404 pada 25 April 2018 yang dipesan dari Pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.. Pembeliannya melalui proses Transfer of Technology (TOT) dengan mengirimkan lebih dari 206 putra-putri terbaik ke Korea Selatan.