Internasional

Ngeri! Militer Iran Sebut Balas Dendam ke AS Belum Kelar

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 January 2020 15:04
Komandan Pasukan Quds Iran yang baru, Esmail Qaani mengecam Amerika Serikat (AS) karena membunuh pendahulunya, Qassem Soleimani.
Foto: Qasem Soleimani saat menghadiri rapat di Teheran, Iran, dalam foto pada September 2016 (Office of the Iranian Supreme Leader via AP, File)
Jakarta, CNBC Indonesia - Komandan Pasukan Quds Iran yang baru, Esmail Qaani mengecam Amerika Serikat (AS) karena membunuh pendahulunya, Qassem Soleimani.

Qaani mengatakan AS telah membunuh Soleimani "dengan cara pengecut" dan berjanji untuk membalas dendam secara jantan.


"Mereka (AS) menghabisi (Soleimani) dengan cara pengecut, tetapi dengan rahmat Tuhan dan melalui upaya pencari kebebasan di seluruh dunia yang ingin membalas dendam atas darahnya, kami akan menghabisi musuhnya dengan cara jantan," katanya, di upacara perkenalan yang diadakan untuknya oleh komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Senin (20/1/2020).

Upacara itu digelar untuk menandai awal resmi masa jabatan Qaani.


Sebelumnya, pada hari pemakaman Soleimani, Qaani juga telah berjanji untuk melanjutkan perjuangan Soleimani dengan kekuatan yang sama sepertinya. Pada saat itu Qaani mengatakan akan membalas pembunuh Soleimani dalam berbagai cara dan akan mengeluarkan AS dari wilayah itu.

Mengutip laporan Al-Jazeera, pasukan elit Quds adalah bagian dari IRGC yang memiliki 125.000 anggota. Organisasi ini merupakan organisasi paramiliter yang tunduk pada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Hosseini Khamenei seorang.

Khamenei mengumumkan pengangkatan Qaani pada 3 Januari. Pada saat itu ia mengatakan pimpinan baru Pasukan Quds adalah "salah satu komandan IRGC paling terkemuka" selama perang Iran dan Irak pada tahun 1980-1988.

IRGC bertugas mengawasi program rudal balistik Iran. Mereka juga menempatkan pasukan angkatan lautnya di Teluk, membayangi Angkatan Laut AS.

Di bawah pimpinan Soleimani, Pasukan Quds telah membantu meningkatkan pengaruh Iran di Timur Tengah dengan membangun jaringan proxy yang luas.

Sebelumnya, serangan udara AS yang menewaskan Soleimani dilakukan pada 3 Januari di Bandara Internasional Baghdad. Kematian Soleimani dalam serangan itu menyulut amarah Iran.

Negara itu langsung membalas dengan meluncurkan serangan rudal yang menargetkan dua pangkalan militer AS di Irak pada 8 Januari. Namun, Presiden AS Donald Trump, yang memerintahkan pembunuhan Soleimani, mengklaim tidak ada korban jiwa dalam serangan itu.
Sementara itu, Selasa (21/1/2020) ini, roket Katyusha kembali menyerang area di dekat Kedutaan Besar AS di Irak. Setidaknya ada tiga roket yang ditembakkan ke wilayah yang masuk zona internasional tersebut.

Belum ada klaim pihak yang bertanggung jawab. Baik AS maupun Iran belum memberikan keterangan. Komentar hanya datang dari petugas kepolisian Irak.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Perang! AS Serang Bandara Irak, Pemimpin Militer Iran Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular