Tak Cuma Denmark, RI Juga Impor Senjata dari Kroasia & Serbia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 January 2020 12:57
Tak Cuma Denmark, RI Juga Impor Senjata dari Kroasia & Serbia
Menhan RI & Menhan Laos melakukan pertemuan bilateral,& dilanjutkan dengan penandatangan nota kesepahaman bersama tentang kerjasama pertahanan antara Kemhan RI & Kemhan PRD Laos. (Dok. Kemhan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Demi menjaga kedaulatan negara, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memutuskan untuk mengimpor kapal asal Denmark. Kapal sepanjang 150 meter atau Ocean Going itu akan dipakai untuk menjaga keamanan laut Indonesia.

"Pak Prabowo (Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan) saya lihat angkatan laut sudah beli Ocean Going, akan beli dari Denmark. Itu memang kapal 138 meter, bisa 150 meter," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi, akhir pekan lalu.



Saat ini, Indonesia memang masih mengimpor persenjataan baik senjata genggam maupun kendaraan tempur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada Januari-Oktober 2019 impor senjata dan amunisi (HS 891) adalah US$ 318,75 juta. Turun 7,87% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berikut adalah sejumlah negara asal produk senjata dan amunisi sepanjang Januari-Oktober 2019:
- Sudan (US$ 18,97 juta).
- Brasil (US$ 114,57 juta).
- Belarusia (US$ 2,44 juta).
- Bosnia Herzegovina (US$ 136.548).
- Republik Ceska (US$ 43,92 juta).
- Serbia (US$ 5,74 juta).

Sebagai perbandingan, berikut beberapa negara pemasok senjata dan amunisi ke Indonesia pada Januari-Oktober 2018:
- Belgia (US$ 42,05 juta).
- Bulgaria (US$ 22,9 juta).
- Kroasia (US$ 28,04 juta).
- Serbia (US$ 3,87 juta).
- Montenegro (US$ 3,64 juta).

Selain senjata genggam, Indonesia juga mengimpor kendaraan tempur. Pada Januari-Oktober 2019, impor tank dan berbagai kendaraan tempur lainnya (HS 87100000) adalah US$ 231,79 juta. Naik 125,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

NEXT

Namun Indonesia tidak hanya membeli senjata dari negara lain. Senjata made in Indonesia pun sudah masuk ke pasar ekspor.

BPS mencatat ekspor senjata dan amunisi pada Januari-Oktober 2019 adalah US$ 479.500. Walau nilainya relatif minim, tetapi punya prospek cerah karena melonjak 497,88% dibandingkan periode yang sama pada 2018.

Berikut adalah negara tujuan ekspor senjata dan amunisi asal Indonesia pada 10 bulan pertama 2019:
- Jepang (US$ 43.253).
- Brunei Darussalam (US$ 28.320).
- Afrika Selatan (US$ 284.832).
- Belgia (US$ 111.889).
- Spanyol (US$ 11.189).

Baca: Prabowo Gencar Promosi Senjata Made in RI, Prospeknya Cerah!

Tidak hanya senjata genggam, Indonesia pun sudah bisa mengekspor kendaraan tempur dan bagiannya. Pada Januari-Oktober 2019, ekspor produk ini bernilai US$ 1,23 miliar atau naik 37,5% dari Januari-Oktober 2018.

Berikut adalah beberapa negara tujuan ekspor kendaraan tempur asal Indonesia:
- Filipina (US$ 572,25 juta).
- Vietnam (US$ 272,68 juta).
- Thailand (US$ 119,45 juta).
- Jepang (US$ 37,28 juta).
- Belanda (US$ 16,05 juta).





TIM RISET CNBC INDONESIA



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular