Penjualan Domestik Lesu Tapi Ekspor Mobil RI Naik, Kok Bisa?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 January 2020 18:41
Simak penjelasan Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara kepada CNBC Indonesia.
Foto: Iustrasi mobil yang hendak diekspor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil di dalam negeri pada 2019 tercatat menurun dibandingkan tahun 2018. Kendati begitu, ekspor mobil dari Indonesia justru melampaui target.

"Betul penjualan dalam negeri kita menurun namun perlu dicatat juga, tahun 2019 itu target ekspor kendaraan CBU dari indonesia itu meningkat tajam," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Dia menyebut, target awal ekspor mobil yang dipatok sebenarnya hanya ada pada angka 270.000 unit. Namun, realisasinya di akhir 2019, Indonesia mampu mengekspor lebih dari 330.000 unit.

Kok bisa?

"Ini juga mungkin dari negara tujuan ekspornya yang masih memerlukan kendaraan dari Indonesia walaupun kita ekspornya ke negara-negara ASEAN," kata Kukuh.

Dia menyebut, selain ASEAN, sejumlah negara di Timur Tengah juga jadi pasar ekspor mobil Indonesia. Selain itu, tidak sedikit merek Jepang yang dirakit di Indonesia, ikut diekspor ke Jepang.

"Kita secara total sudah mengekspor CBU ke 80 negara dan itu yang kita upayakan terus ditingkatkan. Paling besar saat ini adalah Filipina dan Thailand," bebernya.



Di sisi lain, dia berharap ada perbaikan penjualan domestik pada tahun 2020 ini. Angin segar tersebut tertiup dari adanya pemangkasan loan to value (LTV) belum lama ini.

"Di akhir tahun lalu kan sudah ada pengurangan LTV, kita harapkan dampaknya di tahun ini. Kita harapkan dengan penurunan itu di tahun 2020 ini penjualan kendaraan bermotor domestik semakin bergairah," imbuhnya.

Persoalan bunga memang berpengaruh terhadap penjualan mobil. Sebab, mayoritas konsumen di Indonesia masih mengandalkan pembelian dengan skema kredit.

"Kita enggak punya angka berapa persen dampak dari pengurangan LTV tapi jelas bahwa pengurangan bunga ini akan memberikan gairah kepada industri otomotif. Karena rata-rata pembeli kendaraan bermotor, apalagi roda 4, itu 80% menggunakan kredit," tandasnya.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Maaf, Ternyata Merek Mobil Ini Kurang Laku di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular