Gandeng Korea, Proyek PLTA Maung Rp 10 T Mulai Tahun Ini

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
17 January 2020 20:58
BKPM gandeng Korea untuk bangun proyek PLTA senilai Rp 10 triliun.
Foto: Efrem Siregar
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyaksikan penandatangan MoU antara PT Indonesia Power, PT Nindya Karya (Persero), Korea Southern Power (Kospo) untuk pengembangan PLTA Maung, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (17/1/2020).

Penandatanganan dilakukan Plt Dirut IP M Ahsin Sidqi, Plt Dirut Nindya Karya Haedar A Karim, dan Vice President Overseas Business Office Kospo Byung Hee Min di kantor BKPM, Jakarta.

Bahlil menjelaskan, realisasi investasi akan dimulai pada tahun ini dengan membuat Joint Venture Company (JVC) dalam sebulan ini. Jika ada hambatan dalam hal perizinan atau lahan, Bahlil meminta mereka untuk segera melaporkan kepada BKPM.

"Investasinya sekitar US$650 juta sekitar Rp10 T lebih. Kita harapkan 4 tahun maksimal sudah bisa jalan," kata Bahlil.



[Gambas:Video CNBC]


Ia menambahkan proyek PLTA Maung diharapkan bisa mendorong kepentingan pemerintah dalam penyediaan listrik melalui green energy sebesar 23%. Ia meminta agar pengusaha lokal disertakan dalam proyek ini dan akan mengawal MoU ini sampai pada realisasi.

"Saya juga tadi minta kepada mereka untuk menggandeng pengusaha nasional yang ada di daerah sehingga investasi tadi menghasilkan pengusaha baru yang saatnya nanti kita minta mereka bisa naik kelas, tadi disepakati. Kalau tidak, kita tidak teken izin-izinnya," ucap Bahlil.

Ahsin Sidqi menjelaskan PLTA ini akan mempunyai kapasitas energi sebesar 230 Megawatt (MW). "Ini sangat besar untuk renewable dan ini kan komitmen untuk mengurangi carbon deduction," kata Sidqi.

Sementara Haedar Karim mengatakan pihaknya saat ini sedang menyelesaikan review Feasibilty Study. Pembangunan konstruksi ditargetkan selesai dalam 2 tahun.

"Pembangunan waktu dekat ini kita, FS sudah ada, tapi direview karena beberapa tahun lalu berhenti. Kalau FS selesai, konstruksi 2 tahun, finis dan kita gunakan powernya," kata Haedar.


(gus) Next Article Ternyata Kementerian Investasi Paket dari UU Cipta Kerja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular