Presidennya Kunjungi Myanmar, China Langsung Guyur Triliunan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 January 2020 18:37
Presiden China, Xi Jinping, melakukan kunjungan kenegaraan ke Myanmar. Ia tiba di ibu kota negara itu pada Jumat (17/1/2020).
Foto: Parade Militer Memperingati Hari Kemerdekaan 70 Tahun Republik Rakyat China (RRC) di Beijing pada Selasa, 1 Oktober 2019 (REUTERS/Thomas Peter )
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China, Xi Jinping, melakukan kunjungan kenegaraan ke Myanmar. Ia tiba di ibu kota negara itu pada Jumat (17/1/2020). Tujuan kunjungan itu adalah untuk menyepakati investasi infrastruktur senilai miliaran dolar atau puluhan triliun rupiah, di negara yang dipimpin Aung San Suu Kyi tersebut.

Mengutip laporan AFP, Xi akan menandatangani serangkaian kesepakatan infrastruktur raksasa yang disebut Koridor Ekonomi China-Myanmar (CMEC) dengan Myanmar. Program ini merupakan bagian dari Inisiatif Belt and Road China.

"Inti dari CMEC adalah (pembangunan) pelabuhan laut dalam (deep-sea port) senilai US$ 1,3 miliar di Kyaukphyu di negara bagian Rakhine tengah," tulis AFP, Jumat. Media itu menambahkan, langkah ini akan memberi China jalan mengembangkan proyeknya ke Samudra Hindia.

Kedua negara juga berencana membangun jalur kereta berkecepatan tinggi untuk menghubungkan pelabuhan dan zona industri terdekat.



China dan Myanmar adalah mitra lama. Dalam hal perdagangan minyak bumi, Myanmar mengirim miliaran meter kubik gas dan jutaan barel minyak dari rig lepas pantai ke China setiap tahunnya.

Perdagangan bilateral mereka mencapai US$ 16,8 miliar tahun lalu dan Beijing memegang bagian terbesar dari utang luar negeri Myanmar, yaitu sekitar US$ 4 miliar atau 40%.

Namun begitu, rencana investasi ini China di Myanmar banyak ditentang. Ini dikarenakan proyek investasi ini dianggap tidak memberi keuntungan bagi rakyatnya. Apalagi sebelumnya proyek infrastruktur yang didukung Negeri Panda membuat banyak warga kehilangan tanah atau mata pencaharian.

"Mereka tidak membawa keuntungan bagi kami, bahkan pekerjaan," kata Moe Moe Aye dari Kyaukphyu SEZ Watch Group kepada AFP.

[Gambas:Video CNBC]




(wed/wed) Next Article China ke Vietnam daripada RI, Luhut: Potong Banyak Aturan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular