Xi Jinping Presiden China 3 Periode, Investasi RI Moncer

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
25 October 2022 13:40
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia Memberikan Keterangan Pers Mengenai Realisasi Investasi PMA & PMDN Triwulan III (Juli-September) Tahun 2022, Senin (24/20/2022). (Tangkapan Layar via Youtube BKPM) Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia Memberikan Keterangan Pers Mengenai Realisasi Investasi PMA & PMDN Triwulan III (Juli-September) Tahun 2022, Senin (24/20/2022). (Tangkapan Layar via Youtube BKPM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Xi Jinping kembali terpilih menjadi menjadi Presiden China untuk periode ketiga. Hal ini berdampak baik pada investasi di Indonesia.

Menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia terpilihnya Xi Jinping kembali menjadi Presiden merupakan hal positif bagi investasi di Indonesia. Terlebih hubungan pemerintah Indonesia - China saat ini sangat baik.

"Insyaallah investasi China ke Indonesia semakin bertambah dalam konteks yang saling menguntungkan. dalam konteks saling menghargai dan bisa tumbuh bersama, khususnya menciptakan lapangan kerja dan nilai tambah," kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi/BKPM di kutip Selasa (25/10/2022).

Menurut Bahlil, hubungan Presiden Joko Widodo dan Xi Jinping saat ini sangat baik. Ditambah agenda hilirisasi yang dilakukan oleh China yang masih melirik Indonesia sebagai tujuan investasi.

"Saya punya keyakinan indonesia tetap akan menjadi pilihan dalam investasi, terutama hilirisasi. karena China ini sedang didorong hilirisasinya, jadi Meski (ekonomi China) ada slow down investasi kita insyaallah baik-baik saja," jelasnya.

Saat ini China juga masih menempati urutan kedua penanaman modal asing (PMA) terbanyak ke Indonesia dengan porsi 13,3% senilai US$ 1,6 juta pada Q3-2022. Di bawah Singapura yang mencapai 32,5% atau mencapai US$ 3,8 juta.

Selain itu secara akumulasi Januari - September 2022 investasi di China juga menempati posisi kedua dengan nilai US$ 5,2 juta dengan porsi 15,5%, di bawah Singapura US$ 10,5 juta atau 31,6%.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Foxconn Cs Mau Investasi Rp 118 T, Ini Tindakan Pemerintah


(haa/haa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading