
China Rajai Investasi di Indonesia, Luhut: Ada UEA Juga
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 January 2020 13:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Kritik kerap menerpa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan. Salah satunya lantaran Luhut dinilai terlalu mengistimewakan China dalam sejumlah hal, termasuk investasi.
"Banyak yang bilang investor China, China, China. No. Kemarin kita juga kerja sama dengan Uni Emirat Arab. Proyek besar nilainya US$ 22,89 miliar (Rp 314,9 triliun)," katanya dalam Standard Chartered Global Research Briefing and Investor Forum 2020 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Tudingan yang diberikan kepada Luhut itu tidak bisa lepas dari investasi China yang masif di Indonesia. Misalnya proyek high speed train atau kereta cepat Jakarta-Bandung. Kemudian, Kawasan Industri Morowali yang mana investasi China mencapai US$ 1,63 miliar.
Meski nilai investasi China besar, namun Luhut memastikan kedaulatan negara tetap harga mati.
"Jangan lagi kita berpolemik ini, China kontrol ini, nggak ada. Saya bilang tidak akan pernah kita mau negosiasi any single inch," tegasnya.
Pernyataan Luhut juga erat kaitan dengan komentarnya terhadap situasi yang memanas di Natuna, beberapa waktu lalu. Ketika ditemui di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat (3/1/2020), Luhut menanggapi tenang situasi itu.
"Sebenarnya enggak usah dibesar-besarinlah. Kalau soal kehadiran kapal itu sebenarnya kan kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) kita itu," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Sering Disebut Agen China, Begini Curhat Luhut
"Banyak yang bilang investor China, China, China. No. Kemarin kita juga kerja sama dengan Uni Emirat Arab. Proyek besar nilainya US$ 22,89 miliar (Rp 314,9 triliun)," katanya dalam Standard Chartered Global Research Briefing and Investor Forum 2020 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Tudingan yang diberikan kepada Luhut itu tidak bisa lepas dari investasi China yang masif di Indonesia. Misalnya proyek high speed train atau kereta cepat Jakarta-Bandung. Kemudian, Kawasan Industri Morowali yang mana investasi China mencapai US$ 1,63 miliar.
"Jangan lagi kita berpolemik ini, China kontrol ini, nggak ada. Saya bilang tidak akan pernah kita mau negosiasi any single inch," tegasnya.
Pernyataan Luhut juga erat kaitan dengan komentarnya terhadap situasi yang memanas di Natuna, beberapa waktu lalu. Ketika ditemui di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat (3/1/2020), Luhut menanggapi tenang situasi itu.
"Sebenarnya enggak usah dibesar-besarinlah. Kalau soal kehadiran kapal itu sebenarnya kan kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) kita itu," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Sering Disebut Agen China, Begini Curhat Luhut
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular