
Bangkitkan Ekonomi Hong Kong, Carrie Lam Gelontorkan Rp17 T
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
14 January 2020 20:16

Hong Kong, CNBC Indonesia - Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menjanjikan anggaran senilai US$ 1,3 miliar atau setara Rp 17 triliun. Anggaran itu akan dikucurkan demi membangkitkan perekonomian Hong Kong yang hancur akibat gelombang protes antipemerintah beberapa waktu lalu. Akibat protes itu, Hong Kong jatuh ke dalam resesi untuk pertama kali dalam satu dekade per kuartal III-2019.
Seperti dikutip Reuters, Selasa (14/1/2020), selain menggelontorkan stimulus, pemerintah juga menyatakan akan menambah hari libur resmi dari 12 menjadi 17 hari. Semua masih tergantung pada diskusi dengan sektor bisnis.
Seperti diketahui, Hong Kong dilanda protes yang berlangsung sejak Juni lalu. Pemicunya adalah RUU Ekstradisi yang akan memungkinkan tersangka kriminal di Hong Kong dikirim ke Cina daratan untuk diadili di pengadilan yang dikendalikan oleh Partai Komunis.
Eskalasi demonstrasi semakin meningkat lantaran didukung oleh persepsi luas bahwa Beijing ikut campur dalam urusan Hong Kong. Namun, Beijing membantah ikut campur. Polisi mengatakan mereka telah menahan diri dalam menghadapi peningkatan kekerasan.
Pada Senin, Lam memuji ketahanan Hong Kong sebagai pusat keuangan. Hal itu disampaikan dalam sebuah forum keuangan regional.
"Kekuatan dan ketahanannya seperti sistem keuangan kami, belum rusak meskipun (fakta) bahwa kami mengalami banyak kerusuhan dan tantangan," kata Lam.
(miq/miq) Next Article Jangan Kaget, Pemimpin Hong Kong 'Timbun' Uang Cash di Rumah!
Seperti dikutip Reuters, Selasa (14/1/2020), selain menggelontorkan stimulus, pemerintah juga menyatakan akan menambah hari libur resmi dari 12 menjadi 17 hari. Semua masih tergantung pada diskusi dengan sektor bisnis.
Seperti diketahui, Hong Kong dilanda protes yang berlangsung sejak Juni lalu. Pemicunya adalah RUU Ekstradisi yang akan memungkinkan tersangka kriminal di Hong Kong dikirim ke Cina daratan untuk diadili di pengadilan yang dikendalikan oleh Partai Komunis.
![]() |
Eskalasi demonstrasi semakin meningkat lantaran didukung oleh persepsi luas bahwa Beijing ikut campur dalam urusan Hong Kong. Namun, Beijing membantah ikut campur. Polisi mengatakan mereka telah menahan diri dalam menghadapi peningkatan kekerasan.
Pada Senin, Lam memuji ketahanan Hong Kong sebagai pusat keuangan. Hal itu disampaikan dalam sebuah forum keuangan regional.
"Kekuatan dan ketahanannya seperti sistem keuangan kami, belum rusak meskipun (fakta) bahwa kami mengalami banyak kerusuhan dan tantangan," kata Lam.
(miq/miq) Next Article Jangan Kaget, Pemimpin Hong Kong 'Timbun' Uang Cash di Rumah!
Most Popular