Ini Kata Pemerintah RI Soal Tegang AS-Iran
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 January 2020 14:11
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah eskalasi ketegangan Timur Tengah pasca serangan Amerika Serikat (AS) yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani.
Berbicara saat berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan telah mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berbicara serius terkait hal ini.
Salah satunya, yakni di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Indonesia, kata Retno, berusaha untuk meyakinkan semua pihak agar situasi tak makin memanas.
"Saya melakukan pembicaraan per telepon, karena pada saat itu menteri luar negeri Vietnam baru mendarat di New York. Vietnam untuk bulan Januari ini bertindak sebagai Presiden dari Dewan Keamanan PBB," kata Retno dikutip laman Sekretariat Kabinet.
Menurut Retno, Indonesia mengharapkan Vietnam juga menggunakan pengaruhnya sebagai pimpinan Dewan Keamanan PBB agar semua pihak terkait bisa menahan diri untuk mencegah situasi yang tidak diinginkan.
"Jadi, kita cukup banyak untuk mengirimkan pesan, untuk meng-encourage agar eskalasi yang lebih jelek tidak terjadi lagi," katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam pertemuan bilateral bersama Putra Mahkota UEA Mohammed Bin Zayed pun sempat membahas masalah ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.
Meski demikian, pembahasan mengenai masalah tersebut tidak secara spesifik. Keduanya hanya fokus membahas masalah dinamika perekonomian dunia yang terjadi akhir-akhir ini.
Sementara itu, Retno saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri UEA mengaku sempat membahas ketegangan di Timur Tengah. Keduanya sepakat, tidak ingin semakin memperkeruh suasana mengahadapi situasi tersebut.
"Kita tidak ingin situasi, menjadi lebih buruk," tegas Retno.
(sef/sef) Next Article Apa Iran Memang Mampu Menyulut Perang Dunia III dengan AS?
Berbicara saat berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan telah mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berbicara serius terkait hal ini.
Salah satunya, yakni di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Indonesia, kata Retno, berusaha untuk meyakinkan semua pihak agar situasi tak makin memanas.
Menurut Retno, Indonesia mengharapkan Vietnam juga menggunakan pengaruhnya sebagai pimpinan Dewan Keamanan PBB agar semua pihak terkait bisa menahan diri untuk mencegah situasi yang tidak diinginkan.
"Jadi, kita cukup banyak untuk mengirimkan pesan, untuk meng-encourage agar eskalasi yang lebih jelek tidak terjadi lagi," katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam pertemuan bilateral bersama Putra Mahkota UEA Mohammed Bin Zayed pun sempat membahas masalah ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.
Meski demikian, pembahasan mengenai masalah tersebut tidak secara spesifik. Keduanya hanya fokus membahas masalah dinamika perekonomian dunia yang terjadi akhir-akhir ini.
Sementara itu, Retno saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri UEA mengaku sempat membahas ketegangan di Timur Tengah. Keduanya sepakat, tidak ingin semakin memperkeruh suasana mengahadapi situasi tersebut.
"Kita tidak ingin situasi, menjadi lebih buruk," tegas Retno.
(sef/sef) Next Article Apa Iran Memang Mampu Menyulut Perang Dunia III dengan AS?
Most Popular