Pidato Megawati: Puji Jokowi Soal Natuna Hingga Riset Inovasi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 January 2020 16:42
Pidato itu disampaikan dalam pembukaan rapat kerja nasional I sekaligus peringatan HUT ke-47 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Foto: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pembukaan rakernas I sekaligus peringatan HUT ke-47 RI di JIExpo, Kemayoran, Jakarta (10/1/2020) PDIP (Isal/detik.com)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam pembukaan rapat kerja nasional I sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun ke-47 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Titik tekan pidato Megawati berkorelasi dengan tema yang diangkat dalam rakernas, yaitu 'Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional'. Adapun sub tema rakernas, yakni 'Strategi Jalur Rempah Dalam Lima Prioritas Industri Nasional Untuk Mewujudkan Indonesia Berdikari'.

Membuka pidato, Megawati menyapa sejumlah persona yang hadir antara lain Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin hingga Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.

"Saya senang beliau hadir karena saya dengar beliau mau ke luar negeri. Terima kasih Pak Bowo," ujarnya.

Selain itu, secara khusus Megawati juga menyapa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Apa betul ada Mbak Ani (sapaan akrab Sri Mulyani Indrawati)? Karena saya lihat kaca matanya," katanya.

Selanjutnya, Megawati memuji kader-kader yang dinilai telah berbuat yang terbaik di sejumlah daerah. Salah satunya adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Beliau seorang wanita yang cerewetnya bukan main. Kita perempuan memang harus cerewet," ujar Megawati.

Presiden ke-5 RI itu lantas menyoroti salah satu UU yang disahkan pada DPR RI periode 2014-2019, yaitu UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Menurut Megawati, UU itu menghidupkan konsepsi pembangunan ala proklamator sekaligus presiden pertama RI Bung Karno.



Ia menyebut terdapat tiga prinsip gagasan Bung Karno yang diejawantahkan dalam UU itu, yaitu kebijakan pembangunan harus berlandaskan pada riset inovasi dan teknologi, pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan kerja sama iptek terkait riset dan inovasi harus menghasilkan alih teknologi bagi kemajuan bangsa.

Kemudian, Megawati mengaitkan antara politik luar negeri Indonesia dengan riset.

"Bebas aktif dimulai dari riset nasional kita," katanya.

Megawati lantas memuji Jokowi yang sukses mempraktikan politik luar negeri bebas aktif, utamanya dalam permasalahan di perairan Natuna.

"Sebagai ketua umum saya mendukung sikap Presiden Jokowi yang menyatakan persoalan kedaulatan bukan hal yang dapat dinegosiasikan. Prinsip yang sama saya yakin juga jadi pertimbangan Presiden Jokowi membentuk BRIN," ujar Megawati.

"Riset adalah kunci pembangunan, termasuk riset pertahanan dan keamanan. Riset adalah langkah awal bagi suatu bangsa untuk tidak hanya menjadi bangsa yang merdeka, tapi benar-benar berdaulat," lanjutnya.

Megawati juga sempat menyinggung momen tatkala partai yang didirikannya jatuh lantaran konflik dengan pemerintahan Presiden Suharto. Namun, berbekal kerja keras bersama, PDIP kembali bangkit menjadi partai pemenang Pemilu 1999. Setelah sempat ditaklukkan Partai Demokrat dalam dua pemilu, PDIP jadi pemenang lagi di Pemilu 2019 & 2024. Salah satu kader terbaik partai pun terpilih sebagai presiden, yaitu Jokowi.

(miq/dob) Next Article Warning Megawati Soekarnoputri: Petugas Partai Harus Nurut!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular