
Luhut: Jokowi Mau Harga Gas Turun 3 Bulan Lagi, Cuma US$6 !
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
06 January 2020 20:54

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pesan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas terkait gas industri, hari ini.
Luhut mengatakan, Jokowi memberikan waktu 3 bulan untuk seluruh pemangku kepentingan mendapat solusi agar harga gas industri bisa murah. "Dichallenge, awal Maret sudah selesai. Kami mau harga gas US$ 6 (per MMBTU), karena terlalu banyak redundant cost. Banyak biaya tumpang tindih," kata Luhut, dijumpai usai rapat terbatas di Istana Negara, Senin (06/1/2020).
Menurut Luhut, harga gas yang bengkak ini dikarenakan harga yang sudah tinggi di sektor hulu. Kontraknya berbagai macam di sana.
Lantas, apa solusinya?
Yang jelas, kata Luhut, pemerintah tak akan memberikan subsidi. Dikatakan, proyek pembangunan jargas di rumah tangga juga jadi salah satu solusi untuk menekan harga.
"Sehingga tabung 3 kg dan 12 kg tidak perlu ada, kalau enggak ada cost, kami sangat besar sekali terkurangi," tandasnya.
Selain itu, masih ada cara lain yang akan dimaksimalkan.
"Banyak, ini kami sedang exercise. Sebetulnya dulu sudah kami exercise waktu saya jadi Plt menteri ESDM, tapi waktu itu berhenti karena harga kontrak hulu sudah macam-macam, enggak jelas," lanjutnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas fakta harga gas untuk kebutuhan industri di Indonesia masih cukup mahal.
Dalam rapat terbatas bersama jajaran menteri, Jokowi mengaku cukup kesal lantaran belum ada kebijakan maupun keputusan konkret untuk menurunkan harga gas untuk sejumlah industri di tanah air.
"Kalau tidak segera diputuskan, ya akan gini terus. Pilihannya hanya dua. Melindungi industri atau melindungi pemain gas," kata Jokowi.
"Saya tadi mau ngomong yang kasar, tapi nggak jadi. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan," tegasnya.
(gus/gus) Next Article 7 Industri Dapat Gas Murah, Menteri Jokowi Bongkar Alasannya
Luhut mengatakan, Jokowi memberikan waktu 3 bulan untuk seluruh pemangku kepentingan mendapat solusi agar harga gas industri bisa murah. "Dichallenge, awal Maret sudah selesai. Kami mau harga gas US$ 6 (per MMBTU), karena terlalu banyak redundant cost. Banyak biaya tumpang tindih," kata Luhut, dijumpai usai rapat terbatas di Istana Negara, Senin (06/1/2020).
Lantas, apa solusinya?
Yang jelas, kata Luhut, pemerintah tak akan memberikan subsidi. Dikatakan, proyek pembangunan jargas di rumah tangga juga jadi salah satu solusi untuk menekan harga.
"Sehingga tabung 3 kg dan 12 kg tidak perlu ada, kalau enggak ada cost, kami sangat besar sekali terkurangi," tandasnya.
Selain itu, masih ada cara lain yang akan dimaksimalkan.
"Banyak, ini kami sedang exercise. Sebetulnya dulu sudah kami exercise waktu saya jadi Plt menteri ESDM, tapi waktu itu berhenti karena harga kontrak hulu sudah macam-macam, enggak jelas," lanjutnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas fakta harga gas untuk kebutuhan industri di Indonesia masih cukup mahal.
Dalam rapat terbatas bersama jajaran menteri, Jokowi mengaku cukup kesal lantaran belum ada kebijakan maupun keputusan konkret untuk menurunkan harga gas untuk sejumlah industri di tanah air.
"Kalau tidak segera diputuskan, ya akan gini terus. Pilihannya hanya dua. Melindungi industri atau melindungi pemain gas," kata Jokowi.
"Saya tadi mau ngomong yang kasar, tapi nggak jadi. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan," tegasnya.
(gus/gus) Next Article 7 Industri Dapat Gas Murah, Menteri Jokowi Bongkar Alasannya
Most Popular