Usai Tewaskan Jenderal Soleimani, Trump Bertemu PM Inggris

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Minggu (5/1/2019), membahas situasi saat ini di Irak dan Iran.
Demikian disampaikan Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, sebagaimana diberitakan Reuters, Senin. Namun begitu, Reuters mengabarkan bahwa hanya ada sedikit informasi yang diberikan dalam rilis pertemuan tersebut.
"Kedua pemimpin menegaskan kembali aliansi erat antara kedua negara." jelas media itu.
![]() |
Sementara itu, Financial Times mengabarkan dalam pertemuan itu, Johnson mendesak Trump untuk mengurangi ketegangan dengan Iran demi mencegah meletusnya perang di Timur Tengah. Namun begitu, Johnson disebut mendukung langkah Trump untuk membunuh jenderal Iran Qassem Soleimani.
"Soleimani menjadi ancaman bagi semua kepentingan kita dan bertanggung jawab atas pola perilaku yang merusak dan mengganggu kestabilan di Timur Tengah." tulis FT, mengutip pernyataan Johnson.
"Mengingat peran utama yang telah ia mainkan dalam tindakan yang telah menyebabkan kematian ribuan warga sipil tak berdosa dan personil barat, kami tidak akan menyesali kematiannya," tambah Johnson.
Namun begitu di lain kesempatan Johnson mengatakan ia tidak ingin ada tindakan saling membalas lebih lanjut antara pihak yang bersangkutan, agar perang tidak tercipta.
"Jelas bahwa semua seruan untuk membalas dendam hanya akan menyebabkan lebih banyak kekerasan di wilayah itu dan tidak ada negara manapun yang ingin perang tercipta," kata Johnson lagi.
Pertemuan antara Trump dan Johnson dilakukan di tengah memanasnya hubungan antara AS dengan Iran dan Irak. Hubungan ketiga negara memanas setelah AS melakukan serangan udara yang menewaskan Soleimani di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat dini hari lalu.
Belum reda ketegangan yang terjadi, Trump baru-baru ini telah mengancam akan menyerang 52 wilayah penting di negara itu.
Hal ini langsung ditanggapi Iran. Negara Islam itu melabeli Trump sebagai 'teroris berbalut jas' dan menyamakannya dengan sejumlah tokoh kontroversial lainnya seperti Hitler.
"Seperti ISIS, seperti Hitler, seperti Jenghis!" tulis Menteri Informasi dan Telekomunikasi Mohammad Javad Azari-Jahromi dalam akun Twitternya, Minggu.
(tas/tas) Next Article Balas Kematian Soleimani, Iran Serang Pangkalan Militer AS
