BBM Shell & Total Baru Turun, Naik Lagi Kah Karena Perang?

Redaksi, CNBC Indonesia
04 January 2020 13:38
Teheran juga mempertimbangkan serangan ke infrastruktur minyak milik Arab Saudi jika tensi memanas di area itu
Foto: Infografis/Pertamax Naik/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Awal beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) asing telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi, seperti Shell dan Total. Namun muncul pertanyaan, akankah harga jual BBM tersebut naik lagi setelah situasi di Timur Tengah memanas?

Manager Humas Shell Rhea Sianipar menggatakan ada penurunan harga produk Shell per 1 Januari 2020. "Kebijakan internal Shell dalam penetapan harga tergantung beberapa kondisi seperti harga minyak dunia, masalah pajak, subsidi, logistik, kondisi lokal, peraturan lingkungan, dan biaya operasional," ungkapnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat, (3/01/2020).


Hal senada disampaikan Brand Manager PCMO & Fleet PT Total Oil Indonesia Magda Naibaho. Menurutnya penurunan harga BBM non subsidi telah dilakukan per hari ini, (3/01/ 2020). "Harga sudah turun, sesuai arahan dari Migas," terangnya saat dihubungi CNBC Indonesia Jumat, (3/01/2020). Hitungannya, harga bensin Shell maupun Total bisa turun sampai Rp 950 per liter untuk jenis RON 92 atau sejenis Pertamax.

Berikut Harga BBM Terbaru Awal Tahun 2020 :

1. PT Shell Indonesia
  1. Shell Reguler dari harga sebelumnya Rp 9.900/liter turun menjadi Rp 9.200/liter
  2. Shell Super dari harga sebelumnya Rp 10.250/liter turun menjadi Rp 9.300/liter
  3. Shell V-Power dari harga sebelumnya Rp 11.600/liter turun menjadi Rp 9.950/liter

2. PT Pertamina (Persero)
  1. Pertalite dari harga sebelumnya dan harga sekarang sama Rp 7.650/liter
  2. Pertamax dari harga sebelumnya dan harga sekarang sama Rp 9.850/liter
  3. Pertamax Turbo dari harga sebelumnya dan harga sekarang sama Rp 11.200/liter

3. PT Total Oil Indonesia
  1. Performance 90 dari harga sebelumnya Rp 9.900/liter turun menjadi Rp 9.150/liter
  2. Performance 92 dari harga sebelumnya Rp 10.200/liter turun menjadi Rp 9.250/liter
  3. Performance 95 dari harga sebelumnya Rp 11.550/liter turun menjadi Rp Rp 9.900/liter
  4. Performance Diesel dari harga sebelumnya Rp 12.050/liter turun menjadi Rp 10.150/liter

Sementara itu harga minyak dunia kemarin melesat 3% setelah Amerika Serikat menyerang Bandara di Baghdad, Irak dan menewaskan pemimpin militer tertinggi Iran Qasem Soleimani.

Harga minyak Brent yang menjadi acuan internasional naik US$ 2,42 (3,6%) menjadi US$ 68,67 per barel setelah sempat ditransaksikan hingga US$ 69,5/barel. Di sisi lain, harga minyak WTI juga naik dengan besaran US$ 1,87 (3%) menjadi US$ 63,05/barel setelah sempat ditransaksikan pada US$ 64,09/barel, tertinggi sejak April.


Serangan itu dapat "memprovokasi tindakan balasan signifikan" dari Iran dan juga dari milisi Irak yang didukung Iran, ujar Matthew Bey, analis global seinor di Stratfor, kutip CNBC.com.

"Iran diprediksi akan melancarkan serangan balasan dengan menyerang infrastruktur industri minyak di Teluk Persia dan daerah Timur Tengah lain," tutur Bey.

Menurut dia, Teheran juga mempertimbangkan serangan ke infrastruktur minyak milik Arab Saudi jika tensi memanas di area itu, dan sudah memiliki kapabilitas dan kemauan untuk menyerang titik penting yang dapat "memakan waktu untuk dibangun kembali" di Arab Saudi.

Soleimani adalah pimpinan unit pasukan khusus Tentara Revolusi Iran yang dibunuh bersama dengan wakil komandan milisi Irak bernama Pasukan Mobilisasi Populer (al-Hashd ash-Shaʿbi) yang didukung Iran bernama Abu Mahdi al-Muhandi.

[Gambas:Video CNBC]


Dia adalah tokoh kunci di perpolitikan Iran dan menjadi pihak yang disalahkan oleh AS atas serangan Kedutaan Besar AS di Baghdad.

"Hal itu adalah reaksi spontan karena semua orang mempertanyakan bagaimana Iran akan membalas, dan saya menilai hal itu yang membuat harga minyak naik 3% atau 4%" ujar Amrita Sen dari Energy Aspects dalam acara CNBC "Worldwide Exchange."
(hps/hps) Next Article Harga BBM Shell & Total Turun Rp 950/Liter, Pertamina Kapan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular