
Basuki Tunggu Anies Bebaskan Lahan Proyek Sudetan Ciliwung
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
03 January 2020 19:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku masih menunggu langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kelanjutan proyek sudetan Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT). Saat ini, proyek tersebut masih terkendala pembebasan lahan.
"Kalau sudetan tergantung Pak Gubernur (Anies Baswedan) tentang pembebasan lahan. In take-nya karena kita kan di bawah itu terowongan. Sampai sekarang sudah sampai Cipinang, jadi Otista sampai Cipinang sudah selesai, udah tahun yang lalu malah," kata Basuki di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jumat (3/1/2020).
Meski Otista hingga Cipinang sudah selesai, namun untuk sambungan selanjutnya menuju Ciliwung belum selesai. Sehingga bola kini berada di tangan Gunernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pembebasan lahan.
"Kalo mempercepat pembebasan lahan pasti tergantung pada Pemprov (Pemerintah Provinsi)," jawab Basuki ketika ditanya upaya yang bisa dilakukan pemerintah pusat dalam pembebasan lahan.
Penyelesaian proyek ini memang harus diselesaikan dengan cepat untuk menghindari potensi banjir di waktu ke depannya. Jika tidak, Sungai Ciliwung dinilai tidak mampu untuk menampung sehingga harus meluap. "(Debit air) 60 meter kubik per detik itu bantu sekali kurangi banjir debit banjir yg terjadi," jelas Basuki.
Bukan kali ini saja Basuki melemparkan pernyataan dalam pembebasan lahan. Catatan CNBC Indonesia, dia sempat mengatakan hal serupa 5 bulan lalu.
"Saya bisa saja mendorong untuk sudetan. Saya menunggu beliau (Anies Baswedan) bebaskan lahannya, uangnya kami sudah siap uang untuk bebaskan lahannya pun siap. Tapi kan yang di depan harus Pemda. Kami mau menggempur dengan ATR (Kementerian Agraria dan Tata Ruang) sementara masyarakatnya belum boleh, masyarakat minta ketemu tim DKI. Tim DKI belum turun. Gitu kan," kata Basuki di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Meski demikian, Basuki menilai Anies sudah mulai melakukan pendekatan intensif dengan warga. Upaya ini mutlak diperlukan karena perlu sosialisasi dengan pendekatan baik. "Ini Pak Gubernur sudah berdiskusi, bermusyawarah dengan masyarakat untuk membebaskan intake-nya supaya kita bisa membikin intake di Ciliwung supaya bisa dialirkan," ucap Basuki di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/1/2020) dikutip dari detik.com.
Adapun proyek sodetan Ciliwung sudah disiapkan sejak era Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 2012 untuk penanganan banjir di Jakarta, tapi saat ini belum rampung karena terbentur pembebasan lahan. Selain itu, pembangunan dua bendungan di hulu Ciliwung untuk mengerem volume air Ciliwung ke wilayah Jakarta.
(hoi/hoi) Next Article PUPR: Banjir Jakarta Bukan karena Kiriman
"Kalau sudetan tergantung Pak Gubernur (Anies Baswedan) tentang pembebasan lahan. In take-nya karena kita kan di bawah itu terowongan. Sampai sekarang sudah sampai Cipinang, jadi Otista sampai Cipinang sudah selesai, udah tahun yang lalu malah," kata Basuki di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jumat (3/1/2020).
Meski Otista hingga Cipinang sudah selesai, namun untuk sambungan selanjutnya menuju Ciliwung belum selesai. Sehingga bola kini berada di tangan Gunernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pembebasan lahan.
"Kalo mempercepat pembebasan lahan pasti tergantung pada Pemprov (Pemerintah Provinsi)," jawab Basuki ketika ditanya upaya yang bisa dilakukan pemerintah pusat dalam pembebasan lahan.
Penyelesaian proyek ini memang harus diselesaikan dengan cepat untuk menghindari potensi banjir di waktu ke depannya. Jika tidak, Sungai Ciliwung dinilai tidak mampu untuk menampung sehingga harus meluap. "(Debit air) 60 meter kubik per detik itu bantu sekali kurangi banjir debit banjir yg terjadi," jelas Basuki.
Bukan kali ini saja Basuki melemparkan pernyataan dalam pembebasan lahan. Catatan CNBC Indonesia, dia sempat mengatakan hal serupa 5 bulan lalu.
"Saya bisa saja mendorong untuk sudetan. Saya menunggu beliau (Anies Baswedan) bebaskan lahannya, uangnya kami sudah siap uang untuk bebaskan lahannya pun siap. Tapi kan yang di depan harus Pemda. Kami mau menggempur dengan ATR (Kementerian Agraria dan Tata Ruang) sementara masyarakatnya belum boleh, masyarakat minta ketemu tim DKI. Tim DKI belum turun. Gitu kan," kata Basuki di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Meski demikian, Basuki menilai Anies sudah mulai melakukan pendekatan intensif dengan warga. Upaya ini mutlak diperlukan karena perlu sosialisasi dengan pendekatan baik. "Ini Pak Gubernur sudah berdiskusi, bermusyawarah dengan masyarakat untuk membebaskan intake-nya supaya kita bisa membikin intake di Ciliwung supaya bisa dialirkan," ucap Basuki di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/1/2020) dikutip dari detik.com.
Adapun proyek sodetan Ciliwung sudah disiapkan sejak era Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 2012 untuk penanganan banjir di Jakarta, tapi saat ini belum rampung karena terbentur pembebasan lahan. Selain itu, pembangunan dua bendungan di hulu Ciliwung untuk mengerem volume air Ciliwung ke wilayah Jakarta.
(hoi/hoi) Next Article PUPR: Banjir Jakarta Bukan karena Kiriman
Most Popular