Emas Perhiasan, Penyumbang Terbesar Inflasi 2019!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
02 January 2020 18:39
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi sepanjang tahun kalender 2019 mencapai 2,72%.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi sepanjang tahun kalender 2019 mencapai 2,72%. Level inflasi ini menjadi yang terendah dalam 10 tahun terakhir.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, inflasi sepanjang tahun 2019 memang rendah karena beberapa faktor penyebab. Pertama, dari sisi komponen harga-harga cenderung terkendali. Cadangan beras sepanjang 2019 cukup.

Kedua, harga yang diatur pemerintah pada tahun ini andilnya lebih kecil, yakni sebesar 0,10% dari tahun sebelumnya 0,66% karena adanya kenaikan harga BBM dan harga tiket pesawat.


"Tarif angkutan udara bergerak liar tidak menjadi penyebab di 2019," paparnya, di Gedung BPS, Kamis (2/1/2020).

Namun, lanjut Suhariyanto,terdapat beberapa komoditas yang memberikan andil atau sumbangan inflasi di tahun 2019.

Tiga komoditas penyumbang terbesar inflasi, pertama, emas perhiasan dengan andil sebesar 0,16%. Pada tahun sebelumnya, bensin menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,26%.

Selanjutnya, cabai merah dengan kontribusi sebesar 0,15%. Tak hanya itu, tarif sewa rumah dan bawang merah masing-masing memberi andil inflasi sebesar 0,10%.


Sementara, bila membandingkan tahun sebelumnya, tarif angkutan udara memberikan andil inflasi 0,10%.

Adapun, tarif rokok kretek filter dan nasi dengan lauk masing-masing memberi andil 0,09%. Uang Sekolah Dasar, mie, rokok kretek, dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,05%.

Emas To The Moon, Faktor Penyumbang Inflasi 2019Foto: Inflasi 2019/BPS


Uang sekolah menengah pertama dan uang kuliah akademi/PT masing-masing sebesar 0,04% dan uang Sekolah Menengah Atas, jeruk, upah tukang bukan mandor, dan sepeda motor masing-masing sebesar 0,03%.

Jika dilihat dari kelompok pengeluarannya, kelompok bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,86%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,68% kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,44%

Selanjutnya, kelompok sandang sebesar 0,32%, kelompok kesehatan sebesar 0,15%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,25% dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02%.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Tak Seperti Ramadan Biasanya, Inflasi April Cuma 0,08%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular