Pengusaha Makin Pede, Indonesia Bangkit 2020?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 January 2020 14:30
Aktivitas manufaktur Indonesia masih berada di fase kontraksi. Namun perlahan situasi membaik, sehingga memunculkan harapan pada 2020.
Presiden Joko Widodo tinjau pabrik perakitan Isuzu Traga di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur pada Kamis, 12 Desember 2019. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)
Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur Indonesia masih berada di fase kontraksi. Namun perlahan situasi membaik, sehingga memunculkan harapan pada 2020.

Pada Desember 2019, IHS Markit mencatat Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di 49,5. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal, di bawah 50 berarti dunia usaha belum melakukan ekspansi. PMI manufaktur Indonesia sudah berada di zona kontraksi selama enam bulan beruntun.


Namun bukan berarti ini adalah kabar buruk. Sejak menyentuh titik terendah sejak setidaknya Januari 2017 pada Oktober, PMI manufaktur Indonesia terus beranjak naik. Angka Desember adalah yang tertinggi dalam lima bulan terakhir.

 

"Dengan output, permintaan baru, dan inventaris input kembali tumbuh menunjukkan bahwa masa pemulihan sudah dekat. Tentu saja headline PMI sementara masih di bawah level netral 50, tetapi naik ke posisi tertinggi selama lima bulan. Ditambah lagi, kepercayaan diri berbisnis merupakan yang paling tinggi pada semester II-2019," sebut Bernard Aw, Kepala Ekonom IHS Markit seperti dikutip dari keterangan resmi.

IHS Markit mencatat, sudah ada tanda-tanda perbaikan permintaan pada akhir tahun. Arus masuk keseluruhan bisnis baru naik untuk pertama kali sejak Juli, yang utamanya didorong oleh permintaan domestik karena permintaan ekspor baru yang menurun.

Kepercayaan berbisnis juga membaik pada Desember. Indeks Output Masa Depan, tolok ukur sentimen untuk output pada tahun mendatang, tidak hanya terus naik tetapi juga meningkat ke posisi tertinggi selama enam bulan.

"Dunia usaha memperkirakan akan ada ekspansi, efisiensi keuntungan, perbaikan kualitas, aktivitas pemasaran, dan kenaikan perkiraan penjualan yang mendorong pertumbuhan produksi. Tanda lebih lanjut dari kepercayaan bisnis yang lebih besar, perusahaan menaikkan aktivitas pembelian untuk kali pertama sejak Juni yang kemudian berkontribusi terhadap kenaikan inventaris input," papar keterangan tertulis IHS Markit.




(aji/aji) Next Article Never Give Up! Sinyal Kebangkitan Ekonomi Makin Kuat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular