Banjir Masih Melanda, Listrik Sebagian DKI-Banten Padam
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 January 2020 13:14

Jakarta, CNBC Indonesia - PLN memutuskan untuk tetap mematikan aliran listrik di berbagai titik yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Genangan air hingga Kamis (2/1) yang belum normal menjadi pertimbangan.
General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad menuturkan hingga Kamis (2/2/2020) pukul 11.45 WIB, masih ada lebih dari 1.100 gardu yang dipadamkan aliran listriknya.
"Yaitu daerah Bandengan, Cengkareng, Taman Semanan yang airnya tinggi sekali dan harus kami padamkan. Ini permintaan masyarakat, kemudian BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) DKI Jakarta yang kita terhubung real time," kata Ikhsan kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/1).
Ketika ditanya kapan kemungkinan aliran listrik tersebut bisa hidup di daerah yang kini dimatikan, Ikhsan tidak bisa memastikan, karena itu tergantung kondisi di tempat tersebut. "Kami berharap surut dulu aja, ada yang daerahnya surut, kami langsung cek," sebutnya.
Untuk menyalakan listriknya pun, Ikhsan mengklaim harus mendapat persetujuan dari tokoh setempat. Sehingga, potensi bahaya dari sengatan listrik bisa dihindari.
"Daerahnya surut kering airnya pasti kita nyalakan. Itu pun perlu ditanyakan untuk dapat persetujuan, misalnya RT, nggak sembarang dinyalakan," papar Ikhsan.
Di kawasan sekitar Jakarta juga tidak jauh berbeda. Pemadaman masih terus dilakukan sampai Kamis siang. Misalnya di Banten, dari total 562 gardu distribusi yang terdampak banjir, sampai Selasa siang (2/1) sebanyak 248 gardu yang sudah dinyalakan, tapi masih 314 lainnya masih dipadamkan di wilayah Banten.
Pada Rabu (1/1) Ikhsan mengatakan PLN juga mematikan sebanyak 2.300 gardu aliran listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun, jumlah tersebut kian bertambah menjelang Rabu malam hingga lebih 2.400 gardu.
"Ada tambahan baru karena sore dan malam ada lokasi baru, yang airnya, daerahnya tergenang," sebut Ikhsan.
(hoi/hoi) Next Article Waspada, Ini Langkah Hindari Sengatan Listrik Saat Banjir!
General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad menuturkan hingga Kamis (2/2/2020) pukul 11.45 WIB, masih ada lebih dari 1.100 gardu yang dipadamkan aliran listriknya.
"Yaitu daerah Bandengan, Cengkareng, Taman Semanan yang airnya tinggi sekali dan harus kami padamkan. Ini permintaan masyarakat, kemudian BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) DKI Jakarta yang kita terhubung real time," kata Ikhsan kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/1).
Ketika ditanya kapan kemungkinan aliran listrik tersebut bisa hidup di daerah yang kini dimatikan, Ikhsan tidak bisa memastikan, karena itu tergantung kondisi di tempat tersebut. "Kami berharap surut dulu aja, ada yang daerahnya surut, kami langsung cek," sebutnya.
Untuk menyalakan listriknya pun, Ikhsan mengklaim harus mendapat persetujuan dari tokoh setempat. Sehingga, potensi bahaya dari sengatan listrik bisa dihindari.
"Daerahnya surut kering airnya pasti kita nyalakan. Itu pun perlu ditanyakan untuk dapat persetujuan, misalnya RT, nggak sembarang dinyalakan," papar Ikhsan.
Di kawasan sekitar Jakarta juga tidak jauh berbeda. Pemadaman masih terus dilakukan sampai Kamis siang. Misalnya di Banten, dari total 562 gardu distribusi yang terdampak banjir, sampai Selasa siang (2/1) sebanyak 248 gardu yang sudah dinyalakan, tapi masih 314 lainnya masih dipadamkan di wilayah Banten.
Pada Rabu (1/1) Ikhsan mengatakan PLN juga mematikan sebanyak 2.300 gardu aliran listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun, jumlah tersebut kian bertambah menjelang Rabu malam hingga lebih 2.400 gardu.
"Ada tambahan baru karena sore dan malam ada lokasi baru, yang airnya, daerahnya tergenang," sebut Ikhsan.
(hoi/hoi) Next Article Waspada, Ini Langkah Hindari Sengatan Listrik Saat Banjir!
Most Popular