Internasional

Ini Strategi China Biar Tak Pening Karena Babi di Tahun Baru

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
30 December 2019 17:17
China akan menggelontorkan pasokan babi beku ke pasar guna memenuhi lonjakan permintaan
Foto: Rumah potong hewan Babi di Kawasan Neglasari, Tangeran, Banten, Kamis 19/9. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - China akan menggelontorkan pasokanĀ babi beku ke pasar guna memenuhi lonjakan permintaan saat hari libur tahun baru dan tahun baru China.

Menurut Wakil Direktur Kementerian Perdagangan Wang Bin negara ini juga akan meningkatkan impor daging babi dari sejumlah negara.


Sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, CCTV melaporkan Beijing sudah merilis 100 ribu ton babi beku dari pertengahan Desember untuk memenuhi permintaan domestik.

Sementara itu, di Desember ini harga babi naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya, menjadi 50,99 yuan (US$ 7,30) per kilogram (kg).

Banyak analis percaya harga babi masih akan naik seiring dengan permintaan yang meningkat jelang tahun baru China, 25 Januari nanti.


Daging babi menjadi salah satu makanan utama di China. Namun sayangnya, demam babi Afrika (African swine fever/ASF) membuat banyak babi mati dan langka.

Kelangkaan yang berujung pada mahalnya harga, membuat inflasi menjadi tinggi.

Sementara itu, Menteri Pertanian Han Changfu mengatakan akan ada investasi besar-besaran untuk membuat peternakan babi baru.

Sekitar 15 perusahaan akan bergabung. Total investasi sebesar 50 miliar yuan untuk menernak 22 juta babi.

"Kita harus bisa mengambil manfaat dari harga babi dan mendorong perusahaan babi besar untuk mendorong ... peternakan babi .. di area yang miskin (babi)," tegasnya.

China memiliki 26 juta peternakan babi. Bila peternakan bisa memaksimalkan pertumbuhan, setidaknya ada 500 babi yang diproduksi per tahun.

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef) Next Article Cerita Babi yang Bikin Pening dan "Dipaksa" Gemuk di China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular