
Galau! Jadi, Benih Ekspor Lobster Dicabut atau Tidak?
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 December 2019 06:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana ekspor benih lobster masih terus bergulir. Hingga saat ini, belum ada kepastian secara resmi apakah rencana tersebut akan dilanjutkan.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo sempat mengatakan bahwa ekspor benih lobster hanya tinggal cerita. Ia mengatakan itu saat mengunjungi kawasan pembudidayaan lobster di Telong Elong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur.
"Jadi ekspor itu cuma cerita, kalau ini semua ada, jadi ekspor itu tinggal cerita saja. Kita akan ekspor yang hasilnya," kata Edhy dikutip dari detik.com.
Perkataan tersebut dikatakan Edhy kepada nelayan saat menyaksikan keberhasilan budi daya atau pembesaran benih lobster. Ia pun mengurungkan niat membuka keran ekspor benih lobster.
"Kalau tidak ada yang budi daya, dan ternyata ada, kenapa diekspor? Jadi kalau memang bapak ibu mau membudi daya, kita kasih jalan," kata Edhy.
Tidak berhenti disitu, di hari yang sama, saat mengunjungi Teluk Ekas, Desa Ekas, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Edhy kembali menyampaikan pernyataan yang menguatkan tidak akan melanjutkan ekspor benih lobster
"Sementara kalau ekspor belum ada. Kita belum ada perlakuan ekspor secara legal. Tidak ada. Jadi untuk aparat-aparat kami di bandara, penegak hukum, baik itu angkatan laut, polisi, Polairud, maupun yang lainnya, termasuk KKP sendiri, dan BKIPM untuk berjaga-jaga tidak boleh dulu ada yang ke luar," kata dia.
Mendukung rencana tersebut, salah satu nelayan di Teluk Jukung menolak keras rencana ekspor benih lobster. Sebanyak 413 nelayan pembudi daya lobster Teluk Jukung merasa dirugikan jika keran ekspor dibuka.
"Kita sangat-sangat tidak setuju ada ekspor. Walaupun celahnya hanya 1% itu tidak bisa," kata salah satu nelayan pembudi daya lobster di Teluk Jukung, Abdullah, akhir pekan lalu.
Abdullah mengatakan, pembudi daya lobster bisa gulung tikar dengan adanya ekspor benih lobster. Pasalnya, mereka tak punya lagi kesempatan untuk membesarkan lobster dan menjualnya dalam bentuk yang siap konsumsi.
Meski demikian, ternyata wacana ekspor benih lobster secara resmi belum dihentikan. Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Tb Ardi Januar mengatakan masih mengkaji untung-rugi dalam rencana ini sehingga, belum bisa dikatakan berhenti.
"Hingga saat ini, KKP belum memutuskan apakah ekspor benih lobster akan dibuka atau tidak. Saat ini, KKP masih terus melakukan kajian mendalam, tentunya dengan melibatkan para ahli dan pakar," katanya.
Adapun pernyataan ekspor benih lobster tinggal cerita yang disebut Edhy, Tebe menegaskan itu tidak menjadi jadi keputusan KKP. Melainkan hanya dialog antara Edhy dan para pembudi daya lobster di lokasi budidaya secara langsung.
"Pernyataan Menteri Edhy tentang, 'ekspor benih lobster tinggal cerita', adalah penggalan dialog Menteri Edhy dengan masyarakat di Telong Elong. Pernyataan Menteri Edhy tersebut bukan kesimpulan dari rangkaian kunjungan, bukan pula sebuah keputusan," jelasnya.
(sef/sef) Next Article Ekspor Lobster Edhy: Gila Kata Faisal Basri, Didukung Luhut
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo sempat mengatakan bahwa ekspor benih lobster hanya tinggal cerita. Ia mengatakan itu saat mengunjungi kawasan pembudidayaan lobster di Telong Elong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur.
"Jadi ekspor itu cuma cerita, kalau ini semua ada, jadi ekspor itu tinggal cerita saja. Kita akan ekspor yang hasilnya," kata Edhy dikutip dari detik.com.
"Kalau tidak ada yang budi daya, dan ternyata ada, kenapa diekspor? Jadi kalau memang bapak ibu mau membudi daya, kita kasih jalan," kata Edhy.
Tidak berhenti disitu, di hari yang sama, saat mengunjungi Teluk Ekas, Desa Ekas, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Edhy kembali menyampaikan pernyataan yang menguatkan tidak akan melanjutkan ekspor benih lobster
"Sementara kalau ekspor belum ada. Kita belum ada perlakuan ekspor secara legal. Tidak ada. Jadi untuk aparat-aparat kami di bandara, penegak hukum, baik itu angkatan laut, polisi, Polairud, maupun yang lainnya, termasuk KKP sendiri, dan BKIPM untuk berjaga-jaga tidak boleh dulu ada yang ke luar," kata dia.
Mendukung rencana tersebut, salah satu nelayan di Teluk Jukung menolak keras rencana ekspor benih lobster. Sebanyak 413 nelayan pembudi daya lobster Teluk Jukung merasa dirugikan jika keran ekspor dibuka.
"Kita sangat-sangat tidak setuju ada ekspor. Walaupun celahnya hanya 1% itu tidak bisa," kata salah satu nelayan pembudi daya lobster di Teluk Jukung, Abdullah, akhir pekan lalu.
Abdullah mengatakan, pembudi daya lobster bisa gulung tikar dengan adanya ekspor benih lobster. Pasalnya, mereka tak punya lagi kesempatan untuk membesarkan lobster dan menjualnya dalam bentuk yang siap konsumsi.
Meski demikian, ternyata wacana ekspor benih lobster secara resmi belum dihentikan. Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Tb Ardi Januar mengatakan masih mengkaji untung-rugi dalam rencana ini sehingga, belum bisa dikatakan berhenti.
"Hingga saat ini, KKP belum memutuskan apakah ekspor benih lobster akan dibuka atau tidak. Saat ini, KKP masih terus melakukan kajian mendalam, tentunya dengan melibatkan para ahli dan pakar," katanya.
Adapun pernyataan ekspor benih lobster tinggal cerita yang disebut Edhy, Tebe menegaskan itu tidak menjadi jadi keputusan KKP. Melainkan hanya dialog antara Edhy dan para pembudi daya lobster di lokasi budidaya secara langsung.
"Pernyataan Menteri Edhy tentang, 'ekspor benih lobster tinggal cerita', adalah penggalan dialog Menteri Edhy dengan masyarakat di Telong Elong. Pernyataan Menteri Edhy tersebut bukan kesimpulan dari rangkaian kunjungan, bukan pula sebuah keputusan," jelasnya.
(sef/sef) Next Article Ekspor Lobster Edhy: Gila Kata Faisal Basri, Didukung Luhut
Most Popular