
Erick Tunjuk Zulkifili Zaini Jadi Dirut PLN, Rudiantara Batal
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
28 December 2019 07:27

Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatra Barat pada 13 Januari 1956 ini merupakan bankir kawakan yang berkiprah selama 31 tahun. Dia mengawali karir di di industri perbankan dengan bergabung di Bank Bapindo (sekarang PT Bank Mandiri Tbk) sebagai staf account officer (AE).
Karir panjangnya di Bank Mandiri tersebut membawanya menduduki posisi direktur teknologi dan operasional (September 2003-Juli 2010), sebelum kemudian menduduki posisi puncak sebagai direktur utama (Juli 2010-April 2013).
Selama menduduki kursi tertinggi di bank beraset terbesar kedua nasional tersebut, Zulkifli terlibat dalam pendanaan PLN di program 10.000 megawatt (MW) pada era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dari situlah dia mengerti seluk-belum bisnis setrum di negeri ini, sehingga setelah usai masa jabatannya di Bank Mandiri, Dahlan Iskan (saat itu sebagai Menteri BUMN) menunjuknya untuk mengawasi kinerja PLN sebagai komisaris (Juli 2013-April 2015).
Lepas dari PLN, Zulkifli kembali berkiprah di industri perbankan dengan menjadi Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia Tbk (Maret 2015-Maret 2016), dan kemudian ditarik menjadi Komisaris Independen PT Indonesia Infrastructure Finance (Juni 2016-November 2017).
Tidak butuh waktu lama, peraih gelar Sarjana bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1980 ini menduduki posisi Komisaris PT Bank Permata Tbk (September 2017-sekarang) yang baru saja diakuisisi Bangkok Bank asal Thailand.
Di luar itu, pria yang menamatkan Master of Business Administration di Washington University, Amerika Serikat pada tahun 1994 ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Triputra Agro Persada Group sejak Juni 2013.
Sedangkan, Amien Sunaryadi adalah wakil ketua KPK periode 2003-2007. Selama jabatannya, Amien memperkenalkan pemberantasan korupsi yang progresif dan menjadi konseptor dari tindakan penggeledahan dan surveillance yang dilakukan oleh KPK untuk mengungkap kasus korupsi high profile.
(roy/roy)
Karir panjangnya di Bank Mandiri tersebut membawanya menduduki posisi direktur teknologi dan operasional (September 2003-Juli 2010), sebelum kemudian menduduki posisi puncak sebagai direktur utama (Juli 2010-April 2013).
Selama menduduki kursi tertinggi di bank beraset terbesar kedua nasional tersebut, Zulkifli terlibat dalam pendanaan PLN di program 10.000 megawatt (MW) pada era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lepas dari PLN, Zulkifli kembali berkiprah di industri perbankan dengan menjadi Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia Tbk (Maret 2015-Maret 2016), dan kemudian ditarik menjadi Komisaris Independen PT Indonesia Infrastructure Finance (Juni 2016-November 2017).
Tidak butuh waktu lama, peraih gelar Sarjana bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1980 ini menduduki posisi Komisaris PT Bank Permata Tbk (September 2017-sekarang) yang baru saja diakuisisi Bangkok Bank asal Thailand.
Di luar itu, pria yang menamatkan Master of Business Administration di Washington University, Amerika Serikat pada tahun 1994 ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Triputra Agro Persada Group sejak Juni 2013.
Sedangkan, Amien Sunaryadi adalah wakil ketua KPK periode 2003-2007. Selama jabatannya, Amien memperkenalkan pemberantasan korupsi yang progresif dan menjadi konseptor dari tindakan penggeledahan dan surveillance yang dilakukan oleh KPK untuk mengungkap kasus korupsi high profile.
(roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular