Changi Singapura Cs Operator Bandara Komodo Labuan Bajo
27 December 2019 07:22

Jakarta, CNBCIndonesia - Konsorsium PT Cardig Aero Service Tbk (CAS) dan Changi Airports International Pte Ltd telah terpilih untuk mengoperasikan Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Konsorsium ini akan dipimpin oleh CAS sebagai perusahaan jasa penunjang transportasi udara, solusi boga dan jasa lainnya. Adapun nilai investasi yang dikucurkan sebesar Rp 1,2 triliun dan biaya operasional Rp 5,7 triliun selama 25 tahun.
Presiden Direktur CAS, Nurhadijono Nurjadin mengatakan, setelah terpilih sebagai pemenang, pihaknya masih harus melakukan negosiasi kontrak. Dimana negosiasi membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk bisa mulai mengelola.
"Kita sekarang masih dalam tahap negosiasi untuk kontraknya, kan kontrak pengelolaanya belum. Itu biasanya 6 bulan, setelah itu mengoperasikan," ujarnya di Kementerian Keuangan, Kamis (26/12/2019).
Sesuai dengan tahapan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maka ada tiga tahapan sebelum CAS bisa mulai mengelola bandara Komodo secara penuh selama 25 tahun. Tiga tahapan tersebut adalah Tahap Perencanaan, Tahap Penyiapan, dan Tahap Transaksi.
"Tergantung proses pendanaan dan kontrak, ada penyelesaian penandatanganan kontrak kerja sama, ini kan penunjukan setelah kita negosiasi," kata dia.
Sedangkan untuk mengelola lalu lintas (traffic) maskapai masih akan dilakukan oleh AirNav. Konsorsium hanya akan mengembangkan terminal, perpanjang runway hingga menambah apron.
"Kalau traffic masih melalui AirNav, ini managing yang airport, traffic masih Airnav," tegasnya.
(sef/sef)
Konsorsium ini akan dipimpin oleh CAS sebagai perusahaan jasa penunjang transportasi udara, solusi boga dan jasa lainnya. Adapun nilai investasi yang dikucurkan sebesar Rp 1,2 triliun dan biaya operasional Rp 5,7 triliun selama 25 tahun.
Presiden Direktur CAS, Nurhadijono Nurjadin mengatakan, setelah terpilih sebagai pemenang, pihaknya masih harus melakukan negosiasi kontrak. Dimana negosiasi membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk bisa mulai mengelola.
"Kita sekarang masih dalam tahap negosiasi untuk kontraknya, kan kontrak pengelolaanya belum. Itu biasanya 6 bulan, setelah itu mengoperasikan," ujarnya di Kementerian Keuangan, Kamis (26/12/2019).
Sesuai dengan tahapan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maka ada tiga tahapan sebelum CAS bisa mulai mengelola bandara Komodo secara penuh selama 25 tahun. Tiga tahapan tersebut adalah Tahap Perencanaan, Tahap Penyiapan, dan Tahap Transaksi.
"Tergantung proses pendanaan dan kontrak, ada penyelesaian penandatanganan kontrak kerja sama, ini kan penunjukan setelah kita negosiasi," kata dia.
Sedangkan untuk mengelola lalu lintas (traffic) maskapai masih akan dilakukan oleh AirNav. Konsorsium hanya akan mengembangkan terminal, perpanjang runway hingga menambah apron.
"Kalau traffic masih melalui AirNav, ini managing yang airport, traffic masih Airnav," tegasnya.
Artikel Selanjutnya
Bandara Komodo Dikelola Singapura, Menhub Dicecar Anggota DPR
(sef/sef)