Gara-gara Wabah, Impor Babi Vietnam Melonjak Tajam di 2019

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 December 2019 18:29
Impor daging babi Vietnam selama 11 bulan tahun 2019 melonjak lebih dari dari dua kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Foto: Infografis/Ekpor-Impor Daging Babi/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Impor daging babi Vietnam selama 11 bulan tahun 2019 melonjak lebih dari dari dua kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlahnya mencapai menjadi 110.000 metrik ton, kata Kementerian Keuangan negara, mengutip laporan Reuters, Kamis (26/12/2019).

Lonjakan terjadi di tengah menurunnya kawanan babi di negara itu akibat wabah demam babi Afrika (African Swine Fever/ASF). Virus ASF, meski tidak berbahaya bagi manusia, namun mematikan bagi babi. Parahnya, tidak ada vaksin untuk penyakit ini.

"Kami tidak bisa membiarkan kekurangan daging babi terjadi. Kita harus mengimpor untuk menutupi kekurangan," kata Wakil Perdana Menteri Vuong Dinh Hue. 


"Sejak terdeteksi pertama kali di negara ini pada bulan Februari, ASF telah menyebar ke semua 63 provinsi di Vietnam. Akibatnya, sekitar enam juta babi atau 20% dari total ternak babi terpaksa dimusnahkan. Hal ini juga menyebabkan harganya melonjak tajam menjadi hampir tiga kali lipat.

Wabah itu telah menaikkan harga babi hidup di Vietnam menjadi lebih dari 100.000 dong (US$ 4,32) per kg dari sekitar 35.000 dong awal tahun ini, kata para pedagang.

"Kenaikan harga daging babi memberikan tekanan pada inflasi, terutama pada kuartal pertama 2020, karena konsumsi yang lebih tinggi selama liburan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari," tulis kementerian dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

[Gambas:Video CNBC]


(dob/dob) Next Article Gara-Gara Daging Babi Impor Taiwan Dilanda Demo Besar-Besaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular