
Rencana Bangun Kilang RI Suka Hilang Tiba-tiba, Ada Apa?
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
26 December 2019 14:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Periode 2009-2019, Tumiran mengatakan banyak negara yang mau kerjasama dengan PT Pertamina (Persero) untuk membangun kilang, tapi selalu putus dan hilang rencana tersebut.
Dirinya menyebut ada penghambat dari rencana pembangunan kilang ini, meski tidak merinci siapa objeknya.
"Penghambatnya saya nggak tahu hidden kali, tahu-tahu hilang aja rencana itu," ungkapnya Kamis, (19/12/2019).
Lebih lanjut dirinya menegaskan, kesempatan membangun kilang itu ada, dari pihak DEN juga sudah memberikan rekomendasi. Sayangnya kala itu tidak ada ketertarikan untuk membangun kilang, entah dari pihak pengambil keputusan atau pelaku. "Tanyalah ke Petamina, kenapa terhambat tidak terealisasi, what happen?" tanyanya.
Melalui pembangunan kilang menurutnya banyak dampak positif yang akan diperoleh. Indonesia bisa mengolah minyak mentah sendiri, atau beli minyak mentah dan diolah sendiri. Harapannya akan ada sisi ekonomi lain yang turut terbangun seperti petrochemical sehingga bermanfaat untuk industri lain.
"Kan sekarang kita impor, kalau dibilang mahal nggak ekonomis, kenapa Singapura bangun kilang dan pasarkan produknya, pasti ada keuntungan lain yang dia peroleh," imbuhnya.
Alasan-alasan macam ini yang semestinya diterobos, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak membangun kilang. Dirinya menduga ada upaya mengahambat agar impor minyak tetap berlanjut. "Jangan-jangan terhambat supaya kita tetap impor minyak jadi yang diproduksi negara lain atau negara tetangga," sesalnya.
Tumiran meminta agar pembangunan kilang jangan dilihat dari satu sisi, yakni melihat margin keuntungan kilang yang tipis. Tapi lihatlah juga side produknya yang bermanfaat untuk mendukung industri lain. "Kita punya kilang, kita bisa beli minyak mentah kontrak jangka panjang, lebih efisien harganya bisa diturunkan," paparnya.
(gus) Next Article RI Tak Punya Kilang Baru, Faisal: Jangan Salahkan Pertamina
Dirinya menyebut ada penghambat dari rencana pembangunan kilang ini, meski tidak merinci siapa objeknya.
"Penghambatnya saya nggak tahu hidden kali, tahu-tahu hilang aja rencana itu," ungkapnya Kamis, (19/12/2019).
Melalui pembangunan kilang menurutnya banyak dampak positif yang akan diperoleh. Indonesia bisa mengolah minyak mentah sendiri, atau beli minyak mentah dan diolah sendiri. Harapannya akan ada sisi ekonomi lain yang turut terbangun seperti petrochemical sehingga bermanfaat untuk industri lain.
"Kan sekarang kita impor, kalau dibilang mahal nggak ekonomis, kenapa Singapura bangun kilang dan pasarkan produknya, pasti ada keuntungan lain yang dia peroleh," imbuhnya.
Alasan-alasan macam ini yang semestinya diterobos, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak membangun kilang. Dirinya menduga ada upaya mengahambat agar impor minyak tetap berlanjut. "Jangan-jangan terhambat supaya kita tetap impor minyak jadi yang diproduksi negara lain atau negara tetangga," sesalnya.
Tumiran meminta agar pembangunan kilang jangan dilihat dari satu sisi, yakni melihat margin keuntungan kilang yang tipis. Tapi lihatlah juga side produknya yang bermanfaat untuk mendukung industri lain. "Kita punya kilang, kita bisa beli minyak mentah kontrak jangka panjang, lebih efisien harganya bisa diturunkan," paparnya.
![]() |
(gus) Next Article RI Tak Punya Kilang Baru, Faisal: Jangan Salahkan Pertamina
Most Popular