Internasional

Fakta Ramai Negara Islam Buang Dolar & Serukan Ganti Emas

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
24 December 2019 10:55
Banyak Negara Buang Dolar
Foto: Negara Besar Buang Dolar, Apa Bisa?
Aksi 'buang dolar' atau de-dolarisasi sempat ramai diberitakan sejumlah negara. Salah satu alasannya karena pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sengaja menggunakan dolar untuk menekan negara lain, termasuk pemberian sanksi. Berikut adalah beberapa negara besar yang mulai membuang dolar:

China

Perang dagang yang sedang berlangsung antara China dengan AS telah memaksa negara ini untuk mengambil berbagai langkah mengurangi ketergantungan pada dolar. Bank sentral negara People's Bank of China telah secara teratur mengurangi kepemilikan mereka akan surat utang pemerintah AS, US Treasuries.

China juga mencoba menginternasionalkan mata uangnya sendiri, yuan. Hal ini terbukti dari langkah pemerintah yang baru-baru ini mengambil beberapa langkah untuk menguatkan yuan, termasuk mengakumulasi cadangan emas, meluncurkan saham berjangka (futures) minyak mentah dengan denominasi yuan, dan menggunakan mata uang itu dalam perdagangan dengan mitra internasional.

Rusia

Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov pada awal tahun ini secara terang-terangan telah menyarankan negaranya untuk membuang kepemilikannya atas Treasury AS dan beralih ke aset yang lebih aman seperti seperti rubel, euro, dan logam mulia.

Rusia telah melakukan beberapa upaya untuk menuju de-dolarisasi (membuang dolar) setelah dijatuhi sanksi yang terus meningkat sejak 2014 untuk beberapa masalah. Sejauh ini, Moskow telah berhasil membuang sedikit dolar dari ekspornya, menandatangani perjanjian pertukaran mata uang dengan sejumlah negara termasuk China, India dan Iran.

India

Saat melakukan pembelian pesawat tempur S-400 dari Rusia, kedua negara bertransaksi menggunakan rubel. Sementara saat membeli minyak mentah Iran, kedua negara menggunakan mata uang India rupee untuk bertransaksi setelah AS menerapkan kembali sanksi pada Iran.

Lebih lanjut, pada Desember, India dan Uni Emirat Arab (UEA) menyegel perjanjian pertukaran mata uang (currency-swap agreement) untuk meningkatkan perdagangan dan investasi tanpa melibatkan mata uang ketiga. Langkah ini pun terancam membuat peran dolar dalam perdagangan global menyusut.

Turki

Awal tahun ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan rencana untuk mengakhiri monopoli dolar AS melalui kebijakan baru yang ditujukan untuk perdagangan non-dolar dengan mitra internasional negara itu. Langkah itu didorong oleh alasan politik dan ekonomi.

Turki berusaha membuang dolar dalam upaya mendukung mata uang nasionalnya, lira. Mata uang Turki ini telah kehilangan hampir setengah nilainya terhadap dolar selama setahun terakhir.

Iran

Langkah Presiden AS Donald Trump menarik negaranya keluar dari perjanjian nuklir 2015 pada tahun 2018 lalu telah membuat Iran tidak bisa lagi berdagang secara bebas dengan berbagai negara dunia.

Keadaan itu diperparah sanksi yang kembali diberlakukan Trump untuk ekonomi Iran. Trump bahkan mengancam akan menerapkan hukuman bagi negara manapun yang melakukan transaksi dengan Iran.

Sanksi itu juga telah memaksa Iran untuk mencari alternatif terhadap dolar AS sebagai alat pembayaran untuk ekspor minyaknya. (sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular