
Holding BUMN Penerbangan Geser Jadi Holding Pariwisata Nih?
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
22 December 2019 20:10

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Angkasa Pura II (Persero) mengatakan ada rencana dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengembangkan holding penerbangan dengan ekosistem pariwisata. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, namun konsep tersebut masih akan dibahas.
Dirinya menerangkan, cikal bakalnya adalah holding penerbangan, di mana di dalamnya ada AP I, AP II, dan Garuda. Kemudian, BUMN sebagai pemegang saham di holding penerbangan akan dikembangkan dengan ekosistem pariwisata. Di dalam ekosistem pariwisata di dalamnya mengendalikan accessibility, amenity, dan attraction.
"Sehingga mulai dikelompokkan, accessibility satu cluster, accessibility satu cluster, dan amenity juga cluster sendiri. Nah inilah yang disebut ekosistem," ungkapnya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (22/12/2019).
Dengan hal ini, bisa dibicarakan target yang komprehensif, ada angka, rencana investasi, penataan kawasan, dan sebagainya. "Dari situ konsep holding ini sedang digagas. Satu tahun SK menteri harus selesai konsep dan gagasan bisa jadi ide yang tereksekusi akhir tahun 2020," imbuhnya.
Terkait bentuk akhirnya akan seperti apa dirinya belum bisa menjawab, karena sedang digagas. "Yang tadinya holding aviasi jadi pariwisata, memungkinkan akan bergabung perhotelan atau periwisata. Sekaligus transportasi lainnya, moda laut ataupun darat," jelasnya.
Direktur keuangan Angkasa Pura II Bayu Rafi Sukmawan mengatakan holding pariwisata menurutnya sudah diinisiasi 1 tahun ke belakang. Namun menurutnya saat ini baru terbentuk timnya saja, yang memiliki tugas untuk membuat satu studi ke depannya.
"Saya belum bisa jawab komprehensif karena baru akan mengadakan rapat akhir tahun ini atau awal tahun depan," terangnya dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya dengan bergantinya holding penerbangan menjadi holding pariwisata, di dalamnya akan bergabung perhotelan dan moda transportasi BUMN lainnya. "Akan jalan program 2020 sejalan dengan arahan bahwa pariwisata core ekonomi, kawasan strategis pariwisata," paparnya.
(hoi/hoi) Next Article Sebelum 2021 Berakhir, RI Sudah Punya Holding BUMN Pelabuhan
Dirinya menerangkan, cikal bakalnya adalah holding penerbangan, di mana di dalamnya ada AP I, AP II, dan Garuda. Kemudian, BUMN sebagai pemegang saham di holding penerbangan akan dikembangkan dengan ekosistem pariwisata. Di dalam ekosistem pariwisata di dalamnya mengendalikan accessibility, amenity, dan attraction.
"Sehingga mulai dikelompokkan, accessibility satu cluster, accessibility satu cluster, dan amenity juga cluster sendiri. Nah inilah yang disebut ekosistem," ungkapnya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (22/12/2019).
Dengan hal ini, bisa dibicarakan target yang komprehensif, ada angka, rencana investasi, penataan kawasan, dan sebagainya. "Dari situ konsep holding ini sedang digagas. Satu tahun SK menteri harus selesai konsep dan gagasan bisa jadi ide yang tereksekusi akhir tahun 2020," imbuhnya.
Terkait bentuk akhirnya akan seperti apa dirinya belum bisa menjawab, karena sedang digagas. "Yang tadinya holding aviasi jadi pariwisata, memungkinkan akan bergabung perhotelan atau periwisata. Sekaligus transportasi lainnya, moda laut ataupun darat," jelasnya.
Direktur keuangan Angkasa Pura II Bayu Rafi Sukmawan mengatakan holding pariwisata menurutnya sudah diinisiasi 1 tahun ke belakang. Namun menurutnya saat ini baru terbentuk timnya saja, yang memiliki tugas untuk membuat satu studi ke depannya.
"Saya belum bisa jawab komprehensif karena baru akan mengadakan rapat akhir tahun ini atau awal tahun depan," terangnya dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya dengan bergantinya holding penerbangan menjadi holding pariwisata, di dalamnya akan bergabung perhotelan dan moda transportasi BUMN lainnya. "Akan jalan program 2020 sejalan dengan arahan bahwa pariwisata core ekonomi, kawasan strategis pariwisata," paparnya.
(hoi/hoi) Next Article Sebelum 2021 Berakhir, RI Sudah Punya Holding BUMN Pelabuhan
Most Popular