Sebelum 2021 Berakhir, RI Sudah Punya Holding BUMN Pelabuhan

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
30 June 2021 13:15
aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggabungan BUMN pelabuhan direncanakan selesai pada tahun ini. Selanjutnya diikuti dengan pembentukan sub-holding yang menopang kegiatan kepelabuhanan.

Direktur Utama Pelindo 2 (Persero) Arif Suhartono membeberkan timeline penggabungan seluruh perusahaan Pelindo.

"Dari arahan yang diberikan Kementerian BUMN terkait integrasi diharapkan dapat dilakukan pada akhir kuartal 3, jadi akhir September 2021. Atau di awal Oktober 2021. Bentuknya yakni legal merger antara Pelindo 1,2,3,4," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (30/6/2021).

"Secara bertahap akan dilakukan Inbreng saham perusahaan anak dari Pelindo pasca merger ke sub-holding. Diharapkan Q2 2022 bisa diselesaikan, dan kalau bisa diawal 2022 bisa selesai semuanya," tambahnya.

Arief juga membeberkan lokasi pelabuhan sub holding pasca penggabungan Pelindo. Dalam pembentukan holding BUMN pelabuhan, nantinya akan dibentuk empat sub holding utama dengan lokasi yang berbeda.

"Terkait dengan keputusan yang surviving adalah Pelindo 2 di Jakarta, sedangkan nanti Pelindo 1,3,4 itu akan tidak ada. Kami usulkan kepada Kementerian BUMN untuk menempatkan sub holding klaster di daerah masing masing,"

Dia mencontohkan untuk sub holding klaster peti kemas diusulkan untuk ditaruh di Surabaya, karena size business petikemas setara dengan Pelindo 3. Sedangkan klaster non - peti kemas akan ditempatkan di Medan. Karena ukuran hampir sama atau lebih besar dari Pelindo 3 saat ini.

"Sedangkan untuk klaster equipment dan marine akan diusulkan di Makassar karena bisa saja size-nya lebih besar dari Pelindo 4. Sehingga daerah akan terwakili oleh Pelindo tapi judulnya bukan Pelindo 1,3,4, namun terwakili dengan Pelindo sesuai klasternya yang sizenya lebih besar dengan cakupan nasional," katanya.

Dalam rapat itu, Arif menjelaskan dengan penggabungan membuat kendali strategis pelabuhan yang lebih baik, end to end proses yang terstandarisasi, alokasi capex yang optimal, juga pengembangan SDM dan sistem IT yang terintegrasi. Sehingga menjadi salah komponen sebagai upaya pengurangan biaya logistik secara nasional.

Menurut Arif biaya logistik nasional RI masih tinggi dibandingkan negara lain. Salah satunya akibat kegiatan pelabuhan yang tidak optimal. Dimana dari risetnya biaya logistik RI masih 23% dari GDP, dibandingkan negara tetangga seperti Singapura 8%, Malaysia 13%.

Manfaat Holding Pelabuhan

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wiroatmodjo bicara mengenai pentingnya pembentukan holding BUMN pelabuhan. Integrasi ini penting untuk mencapai target-target efisiensi supaya biaya logistik bisa semakin murah.

Pada Rapat Kerja dengan dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (30/6/2021), Tiko mengatakan pembentukan holding BUMN ini sudah banyak ditunggu banyak pihak. Karena biaya logistik nasional yang tinggi dibanding negara lain, melihat Indonesia termasuk negara kepulauan yang besar. Besarnya biaya logistik dipengaruhi beberapa komponen mulai dari sektor laut, darat, pergudangan stok, dan suplai chain lainnya

"Tapi kami melihat perlunya integers pelabuhan penting karena harus punya alur perencanaan pelayaran barang yang integratif. Dimana harus punya target mencapai efisiensi membuka daerah yang belum terbuka, dengan kapasitas yang direncanakan dengan baik," kata Tiko dalam rapat itu.

Saat ini Pelindo memiliki empat perusahaan dengan regional yang berbeda. Menurut Tiko sulit untuk merencanakan alur dan investasi yang mendukung dan efisien untuk penurunan biaya logisitik nasional.

Lalu, pelayanan belum terstandardisasi karena banyak pelabuhan yang masih berkembang. Sehingga perlu ada perbaikan supaya efisiensi biaya ditingkat pelabuhan bisa dilaksanakan.

Tiko juga mengatakan dari kaca mata persaingan global, Indonesia saat ini sulit untuk bersaing dengan negara lain. Karena dengan skala pelabuhan yang terpecah menjadi empat Indonesia tidak memiliki daya tawar yang tinggi terhadap shipping line global.

"Dari penggabungan ini kita harapkan bisa masuk pada top 10, global player di container port sehingga bisa melakukan negosiasi untuk menarik traffic internasional dengan global partner yang lebih kuat. Ini semua akan dikerjakan dengan sistematis dan secara korporasi integrasi menimbulkan efek yang positif," katanya.

Contohnya, seperti peningkatan fasilitas yang baik, efisiensi penurunan biaya pada area perusahaan. Dan memberi fokus pada fungsi Pelindo saat ini. Tiko menjelaskan setelah terjadi merger akan membangun empat perusahaan yang berbeda fungsi. Yaitu perusahaan kontainer, non-kontainer, logistik, dan services. 


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi! RI Punya Holding BUMN Pangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular