
Sri Mulyani Bicara Efek DPR AS Makzulkan Trump ke Ekonomi RI
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
19 December 2019 11:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati memberikan tanggapan atas langkah Kongres Amerika Serikat yang memakzulkan Presiden AS Donald Trump.
Ditemui usai memberikan Keynote Speech pada Temu Kebangsaan: Merawat Semangat Hidup Berbangsa di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (19/12/2019), Sri Mulyani mengatakan langkah Kongres AS merupakan proses politik di Negeri Paman Sam.
"Kita hormati saja prosesnya mereka," katanya.
Lantas, apakah langkah Kongres AS itu akan berpengaruh kepada perekonomian Indonesia?
"Mungkin tidak karena itu sudah lama prosesnya. Jadi kita lihat saja nanti ya," ujar Sri Mulyani.
Beberapa jam lalu, mayoritas anggota Parlemen AS memberikan persetujuan untuk mencopot Trump dari posisi sebagai orang nomor satu di AS. Trump didakwa menyalahgunakan kekuasaan ketika menahan bantuan pendanaan bagi Ukraina.
Langkah itu bertujuan guna mendorong Ukraina meluncurkan investigasi terhadap lawan politiknya yang juga kandidat Presiden AS 2020-2024, Joe Biden. Kemudian, Trump juga didakwa karena dianggap menghalangi Kongres AS dalam melakukan penyelidikan terhadap dirinya.
Kini, nasib Trump berada di tangan Senat yang terdiri dari 100 anggota. Melansir CNBC International, dibutuhkan 67 suara untuk secara resmi melengserkan Trump dari posisi kepala negara yang akan berakhir beberapa hari lagi.
(miq/dob) Next Article Trump Siap Luncurkan Medsos Tandingan Twitter
Ditemui usai memberikan Keynote Speech pada Temu Kebangsaan: Merawat Semangat Hidup Berbangsa di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (19/12/2019), Sri Mulyani mengatakan langkah Kongres AS merupakan proses politik di Negeri Paman Sam.
"Kita hormati saja prosesnya mereka," katanya.
"Mungkin tidak karena itu sudah lama prosesnya. Jadi kita lihat saja nanti ya," ujar Sri Mulyani.
Beberapa jam lalu, mayoritas anggota Parlemen AS memberikan persetujuan untuk mencopot Trump dari posisi sebagai orang nomor satu di AS. Trump didakwa menyalahgunakan kekuasaan ketika menahan bantuan pendanaan bagi Ukraina.
Langkah itu bertujuan guna mendorong Ukraina meluncurkan investigasi terhadap lawan politiknya yang juga kandidat Presiden AS 2020-2024, Joe Biden. Kemudian, Trump juga didakwa karena dianggap menghalangi Kongres AS dalam melakukan penyelidikan terhadap dirinya.
Kini, nasib Trump berada di tangan Senat yang terdiri dari 100 anggota. Melansir CNBC International, dibutuhkan 67 suara untuk secara resmi melengserkan Trump dari posisi kepala negara yang akan berakhir beberapa hari lagi.
(miq/dob) Next Article Trump Siap Luncurkan Medsos Tandingan Twitter
Most Popular